Opini
Oleh, Eman Madai.
Tetesan Air Mata Ibunda, Kita Tua Hilandia, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Wajah pendidikan Negara ini mati lantaran pergantian kurikulum terus Menerus.
Pemimpin ganti mengikuti pula sistim pembinaan, apakah ini perlombahan atau pergantian sistim pengajaran.
Dinamika perubahan dalam dunia pendidikan sering kali berubah, terlebih setiap kali ganti Presiden, maka akan ganti menteri. Bergantinya menteri pendidikan akan merubah dan mengganti kurikulum.
Perlu diketahui, sejarah perjalanan kurikulum di mulai dari Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, Kurikulum 2006 Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 Revisi dan sekarang Kurikulum Merdeka. Setidaknya kurikulum di Indonesia, sudah mengalami sebelas kali pergantian semenjak merdeka.
Jadi kesannya, Kurikulum ini dilakukan untuk hanya HUJI COBA SAJA/TES INTELEKTUAL PEJABAT NEGARA karena sering berganti ketika kepemimpinan Negara dan menterinya diganti.
Nelson Mandela pernah mengatakan bahwa mengubah dunia hanya melalui pendidikan dan seorang pengagas teori Pembebasan pendidikan dari Brazil Paulo Freire menyatakan bahwa dengan mengubah diri sendiri bisa mengubah dunia, Lalu Bagaimana dengan sistem Pendidikan di Indonesia.
Bagaimana membuat Kurikulum yang permamen yang berorientasi pada memanusiakan manusia untuk mengubah dunia ? Sejauh mana membangun nilai intelektual bagi Peserta didik untuk mengubah dunia?.
Salah satu penyebab pendidikan Indonesia ini kurang adanya kemajuan karena adanya penggantian Kurikulum yang dilakukan secara terus menerus. Jadi, dampaknya bagi Pelajar dan Mahasiswa adalah belum mampu memahami kurikulum yang sedang berjalan lalu dipaksa lagi untuk beradaptasi dengan kurikulum yang baru.
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar