Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Inspiratif Rakyat

MOTIVASI MANUSIA MENGAKAR JIWA

40 Kata-Kata Sabar Menyentuh Kalbu, Penuh Makna Mendalam. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Kota Jeruk🍊 Melangkah Tanpa Alas Kaki_Sabar adalah satu di antara kata yang memiliki makna yang cukup dalam dalam kehidupan sehari-hari. Kata tersebut sering dianggap sebagai sikap atau kepribadian yang penting dalam menghadapi berbagai macam situasi dan tantangan dalam hidup. Sabar memiliki arti menahan diri, tenang, dan tidak mudah tergesa-gesa dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi. Kata-kata yang menyentuh kalbu sering kali menggambarkan kekuatan dan keindahan dari sifat sabar ini. Dalam keseharian, kata sabar sering dipahami sebagai kemampuan untuk tetap tegar dan tidak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Sabar juga sering dikaitkan dengan penerimaan atas takdir dan ketabahan dalam menghadapi segala upaya untuk mencapai tujuan hidup. Ketika kita membaca kata-kata yang menyentuh kalbu, kita akan disadarkan betapa pentingnya sikap sabar ini. Kata-ka...

KUMPULAN puisi TERANG-NYA MALAM

LAWAN Lawan! Bangkit! Rakyat bersatu, tak tunduk pada kuasa semu, tanah leluhur bukan barang dagangan, bukan untuk dijual, bukan untuk dihancurkan. Kami adalah nyawa hutan, kami adalah suara sungai, akar kami menancap dalam, takkan tercerabut oleh rakusnya tangan. PT milik Keuskupan Maumere, atas nama siapa kau merampas? Atas nama Tuhan atau kepentingan? Atas nama iman atau keserakahan? Bertahan sampai mati! Sebab tanah ini bukan milik pasar, tapi milik jiwa-jiwa yang hidup di dalamnya, milik nenek moyang, milik anak cucu yang akan lahir. Jangan kira kami diam, sebab di balik sunyi ada bara, dan dari bara, api akan menyala, membakar segala yang menindasnya. Eko-vinsent πŸ¦‹πŸ¦‹πŸ¦‹ ANATOMI MALAM Kupahat tubuhmu dalam bayang yang risau dari cahaya lampu tua yang setengah mati. kau tersenyum, tapi aku tahu, itu isyarat, seperti anggur merah yang baru meneteskan janji. Kupikir kita sepasang akademisi: kau mengajari aku mengeja setiap lekuk seperti filsuf yang meraba arti...