Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Alam Papua

Gerilya itu Pahlawan Hutan

Oleh. Frans Pigai Gerilya itu pahlawan hutan di jalan revolusi, Mereka berjuang satu kali, hidup satu kali, dan mati pun satu kali. Mereka punya gaji terakhir dari perang gerilya itu adalah taruhan nyawa (mati demi rakyat dan tanah). Mereka sudah bersumpah dan janji atas tanah, tanpa peduli seberapa besar jasa yang mereka korbankan. Mereka itu sehidup semati atas cinta revolusi akan tanah di jalan perang gerilya, Mereka selalu tidur di hutan dengan beralas lantai dedaunan, tanpa peduli segala macam badai yang menghampiri mereka. Mereka makan pun dari hasil hutan (dedaunan), bahkan tak peduli lapar pun seakan bertahan seperti sudah makan. Sungguh sedih, mereka pun tetap santai bersahabat dengan alam, entah mereka kadang jatuh dalam kebimbangan alam yang tak sudi menerima mereka dengan baik. Tapi, mereka bertahan dalam situasi yang sangat menguji daya tahan untuk jatuh cinta dengan alam di jalan perang gerilya. Terima kasih kepada pahlawan yang masih berjasa demi rakyat dan t...

MELIHAT KEPENTINGAN POLITIK LUAR NEGERI AUSTRALIA DI INDO-PASIFIK DAN PNG PENTING BAGI INDONESIA

Oleh. Kristian Griapon,  Juli 8, 2023. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Pores Moresby PNG ibu kota  Negara PNG-Melangkah Tanpa Alas Kaki_ Papua New Guinea (PNG) secara kasatmata telah dijadikan penjara besar bagi pengungsi politik dan pengungsi perang orang-orang Papua Barat setelah PEPERA tahun 1969, oleh Australia dan Indonesia.  Secara resmi Pulau Manus (PNG) oleh Australia dijadikan tempat penahanan para pencari suaka politik Papua Barat yang melarikan diri dari ancaman militer Indonesia setelah PEPERA tahun 1969, sebelum mereka diproses untuk dideportasi kembali ke Indonesia, atau dikirim ke negara yang menerima suaka politik Papua Barat. Dalam perkembangannya tempat penahanan itu dijadikan tempat penahanan para imigran illegal yang tanpa dokumen resmi memasuki wilayah Australia. Tempat penahanan di pulau Manus ditutup secara resmi oleh Pemerintah Australia atas desakan UNHCR pada tahun 2017. Selain itu para pengunsi perang/penduduk asli Papua Barat yang ...

Baca Buku masih Minim, Mana munkin masuk pada Kebebasan.

Artikel Oleh. Gemuruh Tetesan Air Mata Ibunda- Kota Tua, Kota Jeruk- Melangkah Tanpa Alas Kaki _ Ruang lingkup belajar yang masihku miliki mungkin masih terbatas pada bidang-bidang tertentu dan belum terlalu luas. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pengalaman, pengetahuan, atau pemahaman dalam hal tersebut. Untuk mengembangkan ruang lingkup belajarmu, kamu bisa mencoba hal-hal berikut: Membaca lebih banyak buku atau artikel tentang topik yang kamu minati. Dengan membaca, kamu bisa mendapatkan pengetahuan baru dan memperluas pemahamanmu dalam berbagai bidang. Mengikuti kursus atau pelatihan. Kamu bisa mencari kursus online atau offline yang sesuai dengan minatmu. Dengan mengikuti kursus, kamu akan mendapatkan pembelajaran terstruktur dan mendalam mengenai topik yang kamu pilih. Berdiskusi dengan orang lain. Diskusi dengan orang yang memiliki minat atau keahlian yang berbeda denganmu bisa membantu memperluas perspektifmu. Kamu bisa bertukar informasi, pengalaman, dan pem...