Langsung ke konten utama

MELIHAT KEPENTINGAN POLITIK LUAR NEGERI AUSTRALIA DI INDO-PASIFIK DAN PNG PENTING BAGI INDONESIA

Oleh. Kristian Griapon, 
Juli 8, 2023.
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Pores Moresby PNG ibu kota  Negara PNG-Melangkah Tanpa Alas Kaki_Papua New Guinea (PNG) secara kasatmata telah dijadikan penjara besar bagi pengungsi politik dan pengungsi perang orang-orang Papua Barat setelah PEPERA tahun 1969, oleh Australia dan Indonesia. 

Secara resmi Pulau Manus (PNG) oleh Australia dijadikan tempat penahanan para pencari suaka politik Papua Barat yang melarikan diri dari ancaman militer Indonesia setelah PEPERA tahun 1969, sebelum mereka diproses untuk dideportasi kembali ke Indonesia, atau dikirim ke negara yang menerima suaka politik Papua Barat. Dalam perkembangannya tempat penahanan itu dijadikan tempat penahanan para imigran illegal yang tanpa dokumen resmi memasuki wilayah Australia.

Tempat penahanan di pulau Manus ditutup secara resmi oleh Pemerintah Australia atas desakan UNHCR pada tahun 2017.
Selain itu para pengunsi perang/penduduk asli Papua Barat yang mengungsi menghindari kontak tembak TNI-POLRI VS TPN-PB OPM dikonsentrasikan di kamp pengungsian yang terisolasi, diantranya tempat pengungsian Black Wara untuk pengungsi Papua Barat di bagian utara dan Kiunga untuk pengungsi Papua Barat di bagian selatan.

Hubungan Indonesia Papua New Guinea (PNG) telah dimualai sejak tahun 1973 dibawah kendali Autralia. Hubungan itu teramati jelas dari hasil perundingan antara Delegasi Pemerintah Indonesia, Australia dan Papua New Guinea, pada tanggal 13 Nopember 1973 di Port Moresby dan ditandatangani "Persetujuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia, yang bertindak atas nama sendiri dan atas nama Pemerintah Papua New Guinea, tentang Pengaturan-Pengaturan Administratif mengenai Perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea"

Dalam perkembangan diplomasi politik luar negeri setelah PNG dimerdekakan oleh Autralia pada, 16 September 1975, perjanjian itu menjadi dasar diplomasi politik luar negeri segi tiga, antara Australia, Indonesia dan PNG, yang memperlihatkan kepentingan tibal balik dalam hubungan geopolitik dan geoekonomi, yaitu Australia berhubungan langsung dengan penduduk asli Aborigin, dan Indonesia berhubungan langsung dengan panduduk asli Papua Barat, sedangkan PNG merupakan bagian dari Australia, mempunyai hubungan emosional atas dasar wilayah dominiun Australia, yang dimasukkan dalam wilayah perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa dikelola oleh Australia di pulau New Guinea dari tahun 1914 sampai 1975.

Dalam pergantian kepemimpinan negara dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya, secara berangsur angsur terjadi pergeseran daya pandang dalam masyarakan PNG terutaman memperkuat integritas bangsa (rasa percaya diri) terhadap kedaulatan negaranya yang tidak bisa di interpensi negara lain. Hal itu terlihat jelas sejak tahun 2017 aparat keamanan Papua New Gunia menutup paksa kamp tahanan imigran illegal Autralia di pulau Manus (PNG) dan tahanannya di deportasi ke Autralia. 

Indonesia Negara yang megelola wilayah New Guinea Bagian Barat. Perkembangan politik dan ideology kebangsaan papua di Negara Papua New Guinea menjadi kekhawatiran terhadap integrasi wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) atas Papua Barat, oleh karena itu menjadi perhatian serius Presiden Republic Indonesia dari rezim ke rezim yang berkuasa di Indonesia.

PNG sebagai negara yang berhubungan langsung dengan Papua Barat menjadi ancaman serius kedaulatan Indonesia yang tidak bisa dihindari, terutama ditinjau dari aspek kebangsaan Papua yang mempunyai ikatan emosional tradisional turun temurun, baik itu yang besifat etnis, budaya dan wilayah geografi. Oleh karena itu, kini Indonesia sudah tidak bisa lagi menganggap remeh dengan PNG, wasalam.(Kgr)
Penulis adalah Aktivis Pemerhati Masalah Papua Barat.

Gambar Ilustrasi/Foto Papua New Guinea Post Courier

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu j...

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah...