Oleh. Mahesa Jenar
Tak punya agama
Tak punya jenis kelamin
Ia sekadar mantra
Berangkat dan tumbuh saja
Tualang dan kembara merdeka
Kemudian dijerat dengan jati diri
Terperangkap oleh esensi
Bergerak dan berubah terus menerus
Serupa subject in process
Oleh siapa? Yang menuliskannya?
Bukan! Oleh yang merasa memilikinya
Terkadang menyerupa paradoks
Mengiring beragam sejarah manusia
Zaman menuntutnya membuka diri
Menjelaskan siapa dirinya
Administrasi dan kategorisasi pun dibuat
Di luar sana ada lirik, soneta, sampai haiku
Di dalam sini ada gurindam, pantun sampai karmina
Yang kuat mengajari yang lemah
Identitas penyair pun muncul
Otorisasi kekuasaan terlahir
Penyair dan bukan penyair
Seakan akar kuat yang sejati
Menjadi tapal batas yang tinggi
Bukankah puisi adalah subject in process?
Dari berbagai keragaman yang mengubahnya?
Tidak ada penyair dan kurang penyair
Semua penulisnya adalah penyair
Dari rahim puisi tak pernah lahir,
Anak haram penyair
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar