Rabu, 01 Oktober 2025

Victor Yeimo Berpesan kepada GEDIX ATEGE pada Awalnya Penyair dibangun Dari Rakyat, Maka Suara yang Lahir Dari Tanah adalah Harapan Rakyat Penindas

GEDIX ATEGE Bukan Penyanyi Panggung Glamor, tapi Penyair Rakyat, Yakni Suara yang Lahir Dari Tanah, Menyatu Dengan Penderitaan, Kasih, dan Kehidupan Melanesia. 
Tetesan Air Mata Ibunda- di Harapan Kafetaria, KM Gunung Dempo- Melangkah Tanpa Alas Kaki- Setiap kaset Gedix yang diputar di tahun 90-an dan 2000-an langsunh bawa memori: masa kecil duduk bersama orang tua yang kini sudah tiada, perjalanan jauh dengan sahabat yang hilang, cinta pertama yang terlupakan, atau pengalaman sekolah/kuliah yang penuh perjuangan.

Gedix Atege akan konser di Paniai, Berpesan Victor Yeimo kepada GEDIX ATEGE Bahwa konser yang akan harus bawakan seperti, Pepa Nating, School Fee Problem, Pain Blong Love, dan Salim Giraun. Lagu-lagunya sperti Taim Mi Skul Mangi, Mama, Corruption, bukan sekadar hiburan, tapi cermin kehidupan rakyat kecil: tentang biaya sekolah yang menjerat, korupsi yang merusak, harapan anak muda, dan kerinduan terdalam pada orang tua.

Gedix Atege akan konser di Paniai. Bagi banyak orang, terutama generasi saya, itu sekadar hiburan. Tapi bagi ana-anak era 90an-2000an, ini kepulangan suara lama yang sudah hidup di hati kita puluhan tahun. Suara yang dulu hanya hadir dari kaset tua, radio kampung, tape rusak di rumah, atau acara disko malam, kini hadir nyata di depan mata, terlepas dari siapa dan apa tujuan penyelenggara konser.

Gedix Atege lahir dari Madang, PNG. Ia memulai karier bersama band Wali Hits sebelum menapaki jalur solo. Albumnya yang terkenal: Pepa Nating, School Fee Problem, Pain Blong Love, dan Salim Giraun. Lagu-lagunya sperti Taim Mi Skul Mangi, Mama, Corruption, bukan sekadar hiburan, tapi cermin kehidupan rakyat kecil: tentang biaya sekolah yang menjerat, korupsi yang merusak, harapan anak muda, dan kerinduan terdalam pada orang tua.

Di mata masyarakat PNG, Gedix dijuluki “Mr. Adviser” karena liriknya memberi nasihat, kritik sosial, dan pesan moral. Ia bukan penyanyi panggung glamor, tapi penyair rakyat, yakni suara yang lahir dari tanah, menyatu denga penderitaan, kasih, dan kehidupan Melanesia. Musiknya bicara dalam bahasa universal: luka, rindu, dan harapan yang bisa dirasakan siapa pun, meski kita hanya mnyelami bahasa jiwa tanpa tau syair tok pisin. 
Gedix juga bagian dari arus besar musik Melanesia yang pengaruhi bagsa Papua. Bersama Lister Serum, Helgas Band, Saugas, Paramana, dan Basil Greg,dsb., musiknya menjadi suara rakyat, menyuarakan realita sosial, menegur ketidakadilan, menghibur duka, sekaligus menyalakan semangat pembebasan. Mereka smua adalah saksi hidup perjalanan jiwa Melanesia yang menghadapi ketidakadilan, rindu kebebasan, dan bertahan dalam penderitaan.

Setiap kaset Gedix yang diputar di tahun 90-an dan 2000-an langsunh bawa memori: masa kecil duduk bersama orang tua yang kini sudah tiada, perjalanan jauh dengan sahabat yang hilang, cinta pertama yang terlupakan, atau pengalaman sekolah/kuliah yang penuh perjuangan. Walau rakyat mungkin tidak mengerti arti lirik dalam bahasa Papua Nugini atau Tok Pisin, mereka akan tetap memahami bahasa jiwa yang keluar dari setiap getaran suaranya.

Di tengah operasi militer dan represi yang menimpa tanah Papua, musik Gedix bagi saua masih menjadi ruang penghiburan sekaligus alat perlawanan budaya. Lagu-lagunya mengingatkan kita: pendidikan penting, keadilan harus ditegakkan, dan suara rakyat tidak boleh dibungkam. Fedix dab aliran Reggae roots dengan sentuhan island style Melanesia.

Konser ini di Paniai bukan sekadar panggung musik, tai bisa dijadikan ini altar rakyat, tempat duka, kerinduan, dan harapan bertemu suara. Suara itu akan terus hidup, menjadi bagian dari sejarah, penghibur duka, penguat semangat, dan simbol perjuangan rakyat Papua. Kerena musik Gedix bukan sekadar kata, melainkan bahasa jiwa. Bahasa yang bergetar dalam sunyi malam; bahasa yang mengalir dalam air mata kerinduan; bahasa yang menyatukan rasa sakit dan cinta menjadi satu, dari dulu hingga sekarang. 

Mengingat kembali yang  lama dan terdahulu adalah Harapan pemikiran sejarah yang  tak goyahkan dalam kehidupan. Sejarah adalah fondasi  kehidupan manusia, terdahulu adalah pionir kami.

Kafetaria, KM Gunung Dempo

Pos Admin 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DPR Papua Tengah Paulus Mote, Mengatakan Atas Nama Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Provinsi Jangan Merusak Hutan yang Ada

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangka Tanpa Alas Kaki - DPR Papua Tengah Paulus Mote: Mengatakan bahwa, Jang...