Artikel.
Oleh. Mira
Diktat yang mengulas tentang ajaran sosial Gereja Katolik ini (pada gambar/foto) mengingatkan sekaligus mengajak saya melihat pengalaman belajar masa SMA YPPK Adhi Luhur di Nabire. Terutama pengalaman belajar mengenai dokumen-dokumen ajaran sosial Gereja. Satu bagian dari mata pelajaran agama katolik yang didampingi oleh Frater Ale (nama sapaan waktu itu).
Dia mengajar dokumen-dokumen gereja secara umum yakni Gaudium et spes, Rerum novarum dll, yang mengulas mengenai hubungan gereja katolik dan realitas sosial. Dalam Diktat ini, dokumen gereja yang disinggung adalah Rerum novarum. Rerum novarum dituliskan oleh paus Leo XIII sebagai sikap gereja katolik terhadap keadaan sosial yang dihadapi umat kala itu.
Sebelum menjadi paus, paus menjabat sebagai uskup di beberapa tempat. Dalam kesempatan itu secara langsung disaksikan oleh paus Leo terhadap realitas sosial. Secara aktif partisipatif menyaksikan lika-liku realitas sosial yang dihadapi buru maupun majikan bahkan negara. Dalam pengamatan Paus terindikasi pengabaian penerapan moral atau melalaikan nilai-nilai moral dalam sistem ekonomi kapitalisme liberalisme.
Keadaan itu, setelah menjadi Paus Leo XIII diajak lahirkan dokumen Rerum novarum sebagai reaksi intervensi gereja terhadap realitas sosial yang tercipta akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme liberalisme di dunia barat pada 1891. Sistematis ekonomi yang cenderung mendominasi kekuatan egoisme yang mengabaikan hak-hak buruh. Buru diperlakukan semata alat yang didayagunakan majikan dalam perusahaan-perusahaan. Maka seolah majikan mengandaikan buru sebagai manusia yang tidak memiliki harga diri.
Majikan perlakuan buru dengan kehendaknya. Sehingga upaya dibayar tidak sesuai kerja, jam kerja buru dinaikkan. Sementara aktivitas lain seperti tanggu jawab keluarga dituntut, bahkan biaya-biaya kebutuhan hidup menuntut. Bahkan aja buru juga yang tidak dibayar. Sementara wanita terpaksa dijadikan budak seksual. Semua itu mencerminkan pengabaian majikan dan negara terhadap penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Sesungguhnya dokumen ini menjadi panduan dan pemahaman melihat realitas sosial dewasa ini. Para pimpinan gereja katolik dan umat serta kawula muda Katolik melihat realitas sosial yang dihadapi umat. Sehingga dokumen Rerum novarum menjadi suara Gereja Katolik secara nyata menyikapi dan menawarkan jalan keluar yang membangun harkat dan martabat manusia sebagai umat Tuhan.
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar