Selasa, 09 Desember 2025

Operasi Militer Trikora Titik Awal Penjajahan Indonesia Terhadap Orang Papua.

Salam Pembebasan Nasional Bangsa West Papua!
Hari ini tepat 64 tahun lalu di alun-alun utara Yogyakarta, Presiden Republik Indonesia Soekarno menyampaikan pidatonya di guyuran hujan di antara lautan massa dan bakal angkatan perang yang baru akan dilantik dari Bandung dan Magelang: 38 korps infanteri, 51 korps kavaleri, 59 korps artileri, 144 korps zeni.

Presiden Soekarno berteriak lantang, “Ketahuilah hei kamu, kewajibanmu sekarang ini lebih berat daripada yang sudah-sudah. Sekarang ini engkau menjadi pemimpin-pemimpin daripada Angkatan Perang Republik Indonesia. Dan sekarang ini Angkatan Perang Republik Indonesia sudah mendapat perintah dari saya untuk menyiap-nyiapkan diri agar supaya setiap waktu saya memberi perintah, masuk ke Irian Barat untuk memerdekakan Irian Barat itu.”

Di pidato itulah Soekarno menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk menggagalkan pembentukan Negara Papua Barat yang telah dideklarasikan pada 1 Desember 1961. Soekarno sebagai Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat (Sekarang Papua) kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1962 yang memerintahkan kepada Panglima Komando Mandala, Mayor Jenderal Soeharto untuk melakukan operasi militer dengan nama Operasi Mandala ke Wilayah Papua Barat untuk merebut wilayah itu dari tangan Belanda.

Trikora yang bertujuan untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat sebagai bagian dari Negara Indonesia merupakan awal malapetaka bagi rakyat dan bangsa Papua yang baru 18 hari mendeklarasikan kemerdekaannya. Kehadiran militer Indonesia di Papua telah merampas hak politik bangsa Papua dan Trikora adalah bagian dari usaha awal Negara Indonesia untuk mengkolonisasi Papua.

Ironis ketika mengingat bahwa tanggal dan tempat itu dipilih dengan pertimbangan untuk memperingati Agresi Belanda II terhadap Indonesia pada tahun 1948 dengan pengeboman atas Yogyakarta di Maguwo. Yogyakarta juga dipilih untuk mengenang usaha pengusiran Belanda dari Batavia oleh Sultan Agung. Tanggal dan tempat yang sarat dengan ingatan tentang semangat pembebasan atas penjajahan itulah yang dipakai untuk menyerukan penjajahan.

Berbagai aksi kebrutalan Militer Indonesia terus berlanjut, pada dekade 1980an – 1990an terjadi pembunuhan terhadap tokoh Nasionalis Papua Arnold Clemenes Ap pada 26 April 1984 disertai pengungsian besar-besaran ke Papua New Guinea (PNG) kemudian pembunuhan terhadap Dr. Thomas Wanggai pada 13 Maret 1996. Pada dekade 2000an terjadi pembunuhan oleh pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia (Kopassus) terhadap Ketua Dewan Presidium Papua (PDP) Theys Hiyo Eluay pada 10 November 2001.

Dekade 2010 terjadi penembakan kilat terhadap Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Mako Tabuni pada 14 Juni 2012. Hingga penangkapan terhadap aktivis KNPB Wamena dan penembakan kilat terhadap Koordinator Komisariat Militan KNPB Pusat Hubertus Mabel pada tanggal 16 Desember 2012 di Wamena. Pada tanggal 8 Desember 2014 terjadi pembunuhan luar biasa di Paniai oleh TNI-Polri yang mengakibatkan 22 orang masyarakat sipil, di antaranya 5 orang siswa SMA meninggal dunia dan 17 lainnya luka-luka kriis.

Dan masih banyak lagi berbagai kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan militer Indonesia terhadap Rakyat Papua lainnya yang tidak terhitung jumlahnya.

Kenyataan ini membenarkan kehadiran Indonesia di Papua bertujuan untuk menguasai dan menjajah, tidak untuk membangun Rakyat Papua.

Oleh sebab itu kami Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Malang menuntut dan mendesak:

Berikan kebebasan dan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratis bagi Rakyat West Papua.
Tarik Militer (TNI-POLRI) Organik dan Non-Organik dari seluruh Tanah West Papua sebagai Syarat Damai.
Demikian pernyataan sikap ini. Kami menyerukan kepada seluruh Rakyat Papua untuk bersatu dan berjuang merebut cita-cita Pembebasan Sejati Rakyat dan Bangsa Papua Barat. Atas perhatian dan dukungan seluruh Rakyat Papua dan Rakyat Indonesia, kami ucapkan terima kasih.

Pos. Admin 

Senin, 08 Desember 2025

Pendoropan Militer Bukan Solusi Penyelesaian Papua Merdeka, 615 Personil Drop di Kaimana Papua

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kaimana -Melangka Tanpa Alas Kaki- 615  Personel Militer Indonesia Di Drop Ke Kaimana Menggunakan Dua Unit Kapal Perang

Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Senin, 8 Desember 2025

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB melaporkan kepada semua pihak bahwa pada hari Minggu, 7 Desember 2025 sebanyak 615 personel militer indonesia dilengkapi dengan logistik perang telah memasuki pelabuhan Kaimana menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Ende.

Sebelumnya pada hari Sabtu kemarin lalu, 216 personel militer indonesia telah diturunkan di Kaimana menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Palu yang disambut langsung oleh Wakil Bupati Kaimana dalam prosesi upacara.

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB sebelumnya juga telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB KODAP XII Kaimana Kuri dibawa pimpinan Brigjend Marthen Murmana pada hari Minggu, 7 Desember 2025 bahwa kami telah melakukan upacara militer pengibaran bendera Bintang Fajar dalam memperingati hari kemerdekaan bangsa Papua yang ke 64 tahun pada 1 Desember 2025 dan dengan tegas menyatakan sikap bahwa kami akan tetap melakukan perlawan sampai negara kolonial indonesia mengakui kemerdekaan bangsa Papua yang sudah merdeka sejak 1 Desember 1961 yang juga diakui oleh Pemerintah Belanda.

Sehingga perlawanan untuk merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dari jajahan kolonial indonesia kami siap dan perang akan tetap berlanjut sampai negara indonesia angkat kaki dari tanah air kami.

Dalam hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa, Panglima TNI dan Menteri Pertahanan RI bahwa ratusan ribu personel militer indonesia yang dikirim ke Papua dengan tujuan operasi dan perang melawan TPNPB kami tidak akan takut, ragu dan mundur selangkah pun demi tanah air kami. 

Dengan ini kami juga mengimbau kepada warga imigran indonesia yang sedang berada di wilayah konflik bersenjata untuk segera keluar dari wilayah tersebut demi keamanan dan perlindungan. Hal ini perlu kami tegaskan guna menjauhi jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil.

Demikian Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Senin, 8 Desember 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.

Penanggung Jawab Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM

Jenderal Goliat Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM

Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM

Pos. Admin 

Kepercayaan Publik bahwa Rasa Kemanusiaan bertumbuh diluar pemerintahan

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Sumatra -Kota Sumatra-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gelombang donasi besar-besaran untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra, yang digalang oleh content creator Ferry Irwandi atau Praz Teguh, telah memicu perdebatan mendalam mengenai kondisi sosial politik di Indonesia.

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut fenomena ini sebagai sebuah "paradoks" yang secara terang-terangan menyingkap jarak dan krisis kepercayaan antara pemerintah dan warga negara.

Dalam perbincangan di kanal Hersubeno Point, Kamis malam (4/12/2025), Rocky menilai bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak hanya mencerminkan kerusakan alam, tetapi juga menunjukkan rapuhnya hubungan kepercayaan publik terhadap negara.

Rocky menyoroti perbandingan yang mencolok antara kemampuan negara menarik pajak dan antusiasme publik menyalurkan bantuan secara mandiri.

"Kita lihat satu paradoks. Bahwa pemerintah kesulitan atau kewalahan mengumpulkan pajak untuk membiayai pembangunan," katanya, dalam video yang viral, dikutip pada Minggu (7/12/2025).

Sebaliknya, ia mencatat bahwa respons masyarakat yang berbondong-bondong menyumbang melalui kanal pribadi Ferry Irwandi menunjukkan hal berbeda.

“Masyarakat dengan sukarela menyumbang [melalui] saudara Ferry Irwandi, dalam waktu dengan cara saksama dalam tempo singkat-singkatnya miliaran rupiah masuk,” sambungnya.

Menurut Rocky, fakta ini menandakan bahwa nilai kemanusiaan yang adil dan beradab justru tumbuh subur di ruang publik masyarakat sipil.

Ia mengkritik, "Sebaliknya pemerintah tidak peduli dengan kesosialan manusia."

Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menilai fenomena ini bukan semata tentang bantuan kemanusiaan, tetapi juga menyangkut bagaimana masyarakat memandang legitimasi dan kewajiban bernegara.

Rocky Gerung memandang ada semacam gejala tidak wajar terkait cara publik memaknai kewajiban mereka terhadap negara, yang dipicu oleh ketidakpercayaan.

“Dan itu yang menyebabkan orang sekarang menganggap bahwa ya lebih baik bayar pajak lewat bencana daripada ditagih oleh pemerintah,” ungkapnya.

Fakta bahwa miliaran Rupiah dapat terkumpul melalui inisiatif swasta dalam waktu singkat menunjukkan persoalan pelik bangsa saat ini, di mana nilai-nilai Pancasila khususnya kemanusiaan tidak diejawantahkan secara optimal dalam kebijakan dan respons pemerintah terhadap bencana….!!!

Pos. Admin 

Kemerdekaan Papua Terletak pada PROKLAMASI 27 NOVEMBER 1997 OLEH MICHAEL KARETH DARI WEST PAPUA NEW GUINEA NATIONAL CONGRESS l.

Untuk Masyarakat Papua dapat mengetahui bahwa Kemerdekaan Papua Terletak pada PROKLAMASI 27 NOVEMBER 1997 OLEH MICHAEL KARETH DARI WEST PAPUA NEW GUINEA NATIONAL CONGRESS l.

 Bedasyarkan bukti² hukum yang kami dapat dari Hasil Penelitian kami, kami ngga segang² untuk menyampaikan Hal ini kepada Masyarakat Papua agar kalian dapat mengetahui perjuangan kalian yang sebenarnya.

Perubahan politik yang terjadi di Indonesia Permulaan nya, adanya tex Proklamasi kemerdekaan yang di Umumkan dalam Parliament Eropa oleh WEST PAPUA NEW GUINEA NATIONAL CONGRESS di bawa kepemimpinan MICHAEL. F. KARETH. pada tahun 1997.

dalam tex Proklamasi kemerdekaan ada berapa point penting yang di Ajukan

1: Proklamasi dgn nama West Papua new guinea, nama Irian jaya/West Irian di ubah menjadi nama aslih nya.

2: Dana yang di kenal sebagai Fund for developing West Irian [Fundwi] di minta untuk di hentikan Dan itu terlaksana maka di blokir. pusat bank Indonesia di Singapura Dan cabana nya di Bali di blokir maka terjadi nya krismon di Indonesia 1997.

3: Permintann untuk semua para tahannan Politik Papua yang di tahan seumur hidup harus di bebaskan Dan itu terlaksana maka semua di bebaskan termasuk para tahannan subandrio.

 Tekanan Dan Perubahan Dari Proklamasi 27 November 1997 di Indonesia
1: lahir lah Reformasi di Indonesia 
 2: Dana Fundwi di hentikan maka terjad krismon di Indonesia maka Soharto di ginsirkan dari kursi kepresidenan. 
3:Nama Irian di ubah menjadi Papua
4:Para tahannan politik di bebaskan 
5: Lahir lah Otonomy kusus

5: Masala kami Timor Timur merdeka 1999, ini karena Ahkibat tekanan Proklamasi kemerdekaan 1997 di Parliament Eropa oleh Michael F. kareth.

Pada tahun 1998 16 Angota Congress America menginstruksikan Pemerinta Indonesia untuk segerah mengatur Kemerdekaan Timor Timur, Papua Dan Aceh.

yang seharusnya Papua yang mendapatkan pengakuan kemerdekaan pada saat itu, namum Karena Masala kami Timor Timur yang telah di daftarkan lebih awal di Panitia 24/ Dekolonisasi maka masala Kami yang di dorong untuk merdeka Dan itu terjadi tahun 1999.

untuk sedikit Penjelasan lagi, Yang pejabat sebagai President Dari Parliament Eropa pada saat itu adalah tuan ANTONIO GUTERES Dari Portugal yang sekarang iya pejabat sebagai Sekjen PBB. iya telah menyaksikan Proklamasi kemerdekaan yang di Umumkan oleh Michael F Kareth 1997.
Otonomy kusus ini Lahir Karena Ahkibat Proklamasi 1997 tersebut..mengapa?
Kemerdekaan Papua telah di Umumkan Dan telah di AKUI SECARA HUKUM DAN POLITIK.
sehingga terjadilah Perubahan politik di Indonesia.. Otonomy kusus ini sebagai tawaran Oleh Indonesia kepada America, Eropa, Australia, Belanda , PBB untuk mempersiapkan Papua Menuju kemerdekaan..

Kemerdekaan masyarakat Papua ada pada Proklamasi 27 November 1997 di Parliament Eropa oleh WEST PAPUA NEW GUINEA NATIONAL CONGRESS [MICHAEL F KARETH] 

Ikuti penjelasan selanjutnya di posting berikut..... Suara Timor Leste ✍️

Pos. Admin 

Jumat, 05 Desember 2025

Pengundang Grup Regane LUCKY DUBE ke Jayapura, Gorby Sanggy Peday, dipanggil Polda Papua.

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Ketika Polda Papua memanggil Gorby Sanggy Peday  menandakan Ekspresi Ruang publik orang Papua dibatasi dan di bumkam oleh Negara Republik Indonesia.

Groby dipanggil Polda Papua Maka negara melalui aparatur kepolisian seakan memperlihatkan wajah respons sekaligus apresiasi terhadap momen berkibarnya Bintang Fajar pada konser live Lucky Dube Band malam itu.

Sebuah panggung musik yang tanpa direncanakan berubah menjadi ruang ekspresi identitas, sejarah, dan perasaan rakyat kecil di Papua Barat.

Momen tersebut menyimpan makna emosional yang dalam, bukan hanya bagi masyarakat dan rakyat kecil di Papua Barat, tetapi juga bagi keluarga besar Lucky Dube Band di Negara Asalnya.
 Alm. Lucky Dube sendiri pernah meninggalkan jejak kisah yang tak terlupakan: ia dijadwalkan tampil di Papua bertahun-tahun silam, namun tak sempat memenuhi janjinya karena berpulang terlebih dahulu.

Luka kecil itu hidup dalam ingatan rakyat Papua maupun personel Lucky Dube Band yang mengetahui rencana tersebut terbukti hari ini, menyemangati masyarakat Papua di Tanah Papua Melalui kerja kerasnya baju Telanjang dada dan Compang-camping Gorby Sanggy Peday .

Karena itu, tanggal 03 Desember 2025 menjadi titik perjumpaan kembali—waktu ketika kerinduan yang terpendam bertahun-tahun akhirnya menemukan ruangnya, sebagai penjawab rencana Lucky Dube. 

Rakyat Papua dan keluarga Lucky Dube Band saling menyapa dalam suasana penuh penghormatan, musik, simbol sejarah, dan emosi yang sulit dibendung selama ini. 

Malam itu bukan sekadar konser; ia menjadi ruang penyatuan memori, harga diri, dan dialog batin yang lahir melalui musik antara rakyat Papua dan keluarga Lucky Dube yang selama ini memberi inspirasi lintas generasi muda maupun generasi tua.

Berkibarnya Bintang Fajar pada momen konser tersebut menjadi ekspresi kultural dan emosional, sebuah cara rakyat Papua menyampaikan cerita dan hubungan historis mereka kepada saudara-saudara se-rumpun Melanesia.

 Simbol itu bukan hal baru bagi masyarakat di Papua, melainkan bagian dari perjalanan panjang identitas mereka. Karena itulah, penting agar pihak kepolisian tidak serta-merta menyudutkan panitia, melainkan memahami konteks sosial dan kultural yang melatarbelakanginya di Negara-negara Tetangga Republik Indonesia.

"𝗟𝗨𝗖𝗞𝗬 𝗗𝗨𝗕𝗘" 🇿🇦🇿🇦🇿🇦🇿🇦🇿🇦
𝘗𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘤𝘬𝘺 𝘋𝘶𝘣𝘦 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯:
1964-2007 𝘓𝘶𝘤𝘬𝘺 𝘋𝘶𝘣𝘦 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘪𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 dan  bersama anak Lucy Dube  Teka Dube dibesarkan 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘮𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘶𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪. 
𝘔𝘰𝘮𝘦𝘯 03 𝘋𝘦𝘴𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳 2025 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘬 𝘳𝘦𝘨𝘨𝘢𝘦 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘵𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘨𝘳𝘶𝘱 𝘣𝘢𝘯𝘥 𝘓𝘶𝘤𝘬𝘺 𝘋𝘶𝘣𝘦 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘣𝘶𝘳 𝘮𝘢𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘱𝘶𝘢 barat di Tanah Papua . 

Mengapa Gorby Sanggy Peday Kerja Keras diri sendirinya untuk Menghadirkan Grup Regae RUCKY DUNE di Tanah Papua....?

Harapan dari rakyat kecil  di Tanah Papua, Konser Musisi, Seni Tari, Seni Musik, Seni Lukis terpendam dalam dada Rakyat kecil di Tanah Papua selama ini, ekspresi mereka terbungkam, mulai dari lahirnya UU no 21 Otonomi khusus Papua hingga hari ini itu adalah penjajahan Bangsa dan Moral, bukan merupakan menjawab kerinduan mereka dan membangkitkan Moral, itulah alasannya, Mengapa Grup Regane LUCKY DUBE dihadirkan di Tanah Papua...?
Pejabat Papua mereka mata menyala dengan artis kesayangan Mitha dan lain-Lainnya mereka bayar Ratusan juta bahkan milyar rupiah setelah hadirnya , musik tidak menyatu dengan rakyat Papua, itulah menjajah Moral bangsa Papua, di Papua harus ada vokalisnya untuk mendukung kerinduan rakyat kecil di Tananya sendiri.

Sebagai menjawab kerinduan tua-tua terdahulu di Tanah Papua, Gorby Sanggy Peday kerja kerasnya untuk menghadirkan Grup Regae RUCKY DUNE dengan kerja kerasnya seorang diri, Mengapa Saya menghadirkan mereka ke tanah Papua...?.
Saya menghadirkan mereka ke tanah Papua saya bekerja selam Enam Bulan lebih lamanya supaya ekspresi wajah orang Papua pada 03.12.2015 ini itu sebagai menjawab kerinduan mereka yang terpendam itu dan itu adalah hutan yang harus dijawab kepada rakyat kecil dan kepada pengemar berat Regae. Itulah sebagai jawaban, Mengapa Grup Regane LUCKY DUBE dihadirkan di Tanah Papua...?

Laki-laki yang pakainya Compang-camping telanjang Dada satu ini, kadang jalan kaki kosong, dan gaya sederhana adalah penjawab perindu yang pernah terpendam di atas tanah PAPUA . Mengapa pakakeyan Compang-camping telanjang Dada  tidak bisa dihadirkan, itu juga menjawab Mengapa Grup Regane LUCKY DUBE dihadirkan di Tanah Papua...?

Artis Gorby Sanggy Peday dan penyanyi saatu ini adalah penyanyi yang berlevel Internasional karena lagu-lagunya sudah menyatu dengan rakyat kecilnya, namun karena yang iya nyanyikan adalah lagu-lagu rakyat kecil di anggap sebagai sampah  dan dipandang pemberontak Negara, itujuga  mengapa alasan saya kerja Enam Bulan lebih untuk dihadirkan Grup Regane Level internasional , " Grup Regane 𝗟𝗨𝗖𝗞𝗬 𝗗𝗨𝗕𝗘" 🇿🇦 kata dia, ( yegema).

Pos. Admin 

Rabu, 03 Desember 2025

Paus Leo Mendesak dan Rasa Hormatan Martabat Bagi Imigran di Tengah Tindakan Keras AS.

KOTA VATIKAN:
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangka Tanpa Alas Kaki- Paus Leo XIV telah mengeluarkan seruan publik yang kuat kepada Presiden AS Donald Trump, menyerukan kepada pemerintah untuk & Tenanglah menghadapi imigran dan untuk memastikan mereka diperlakukan dengan hormat  dan bermartabat, bahkan ketika berhadapan dengan status tidak berdokumen. 

Pernyataan Paus, yang dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan di luar kediamannya, mengecam cara beberapa migran dilaporkan “dibundel dan dianiaya” selama operasi penegakan imigrasi. Ia juga secara khusus menyoroti penderitaan orang-orang yang telah tinggal di Amerika Serikat dalam jangka waktu yang lama. 

“Jika ada orang yang berada di Amerika secara ilegal, ada cara untuk mengatasinya. Ada pengadilan, ada sistem peradilan,” kata Paus Leo. “Tetapi ketika orang-orang menjalani kehidupan yang baik, dan banyak dari mereka selama 10, 15, 20 tahun, memperlakukan mereka dengan cara yang sangat tidak sopan, setidaknya – dan sayangnya ada beberapa kekerasan – saya pikir itu TIDAK BOLEH.”

Paus menekankan keyakinan mendasar bahwa “cara kita memperlakukan orang asing dan orang asing sangatlah penting,” dan menegaskan bahwa semua individu, terlepas dari status hukum mereka, memiliki martabat yang melekat. 

Dia mengklarifikasi bahwa pesannya bukanlah dukungan terhadap “perbatasan terbuka”, mengakui bahwa setiap negara mempunyai hak untuk mengontrol titik masuknya dan menentukan kebijakannya. Namun, dia menegaskan penegakan hukum tersebut harus manusiawi. 

Pemimpin Vatikan baru-baru ini meningkatkan kritiknya terhadap AS. pendekatan imigrasi, yang sebelumnya menyebut perlakuan pemerintah terhadap imigran “tidak manusiawi” dan “sangat tidak sopan.” Pernyataan terbarunya muncul ketika pemerintahan Trump melanjutkan upaya penegakan hukum dan deportasinya yang agresif. 

Seruan tersebut sejalan dengan pernyataan baru-baru ini dari Konferensi Waligereja AS, yang juga mengutuk “fitnah” terhadap para migran dan ketakutan yang meluas akibat penggerebekan dan deportasi massal.


Pos.admin

Lucky Dube Musisi Reggae Dari Afrika Selatan

Pewaris Lucky Dube meramaikan di Jayapura sebagai Simbol Kehormatan para pendahulu. 
Biografi singkat Lucky Dube.
===============================
Lucky Dube adalah seorang musisi reggae Afrika Selatan yang lahir pada 3 Agustus 1964 di Ermelo, Afrika Selatan. Ia dikenal sebagai salah satu musisi reggae paling berpengaruh di Afrika dan dunia. Lucky Dube meninggal pada 18 Oktober 2007 setelah dibunuh di Johannesburg, Afrika Selatan.

Lucky Dube memulai karir musiknya pada tahun 1981 dengan grup musik reggae bernama The Roots. Ia kemudian menjadi musisi solo dan merilis album pertamanya, "Riyaad", pada tahun 1984. Ia kemudian merilis beberapa album sukses, termasuk "Prisoner" (1985), "Captured Live" (1986), dan "Together as One" (1988).
Lucky Dube dikenal karena lagu-lagu yang menggabungkan reggae dengan elemen musik Afrika dan pesan-pesan sosial dan politik. Ia menjadi salah satu suara terkemuka dalam perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan dan musiknya menjadi simbol harapan dan kebebasan bagi banyak orang.Putra sulung Lucky Dube, TK Dube, akan membawa bandnya, Lucky Dube Band, ke Papua! Mereka akan tampil di Lapangan Karang PTC Entrop, Jayapura pada 29 November 2025. 

Namun di UNDURKAN Konser Lucky Dube Band di Papua telah ditunda ke tanggal 3 Desember 2025 di Lapangan PTC Karang Sentrum, Jayapura. Penundaan ini disebabkan oleh kendala visa transit yang dialami artis utama di salah satu negara dalam perjalanan menuju Indonesia. Panitia konser mengimbau kepada para pemegang tiket untuk menyimpan tiket mereka dengan baik karena akan tetap berlaku untuk konser pada tanggal baru tersebut.

Konser ini merupakan perayaan persatuan, cinta, dan hubungan budaya antara Afrika dan Melanesia, dengan penampilan penuh energi dari lagu-lagu abadi seperti "Prisoner", "It's Not Easy", dan "Together As One".¹


============================

LUCKY DUBE BUKAN Sekedar MUSISI
Lucky Dube bukan sekadar musisi; ia adalah "Suara Hati" Afrika Selatan dan salah satu ikon reggae terbesar yang pernah dimiliki dunia setelah Bob Marley.

Lucky Dube is ​Resiliensi (Ketangguhan).

​Berikut adalah gambaran singkat mengenai pria yang menggunakan musik sebagai senjata perdamaian:

​1. Reggae Melawan Apartheid
​Di tengah kebrutalan sistem Apartheid di Afrika Selatan, Lucky Dube memilih reggae sebagai medium untuk menyuarakan ketidakadilan. Berbeda dengan pendekatan yang penuh amarah, musik Dube penuh dengan pesan persatuan dan kemanusiaan.
​Ia tidak menyanyikan kebencian terhadap kulit putih, melainkan kebencian terhadap sistem yang memecah belah.
​Lagu hitsnya, "Together As One", menjadi himne bagi mereka yang memimpikan Afrika Selatan yang bersatu tanpa memandang warna kulit.

​2. Transformasi Musikal
​Lucky Dube awalnya menyanyikan musik Mbaqanga (pop tradisional Zulu). Namun, ia menyadari bahwa reggae adalah bahasa universal yang memungkinkan pesannya didengar oleh dunia luar.
​"Reggae adalah satu-satunya musik yang bisa membawa pesan kepada masyarakat." — Lucky Dube

​3. Tragedi yang Ironis
​Kematiannya pada tahun 2007 adalah sebuah ironi yang menyedihkan. Pria yang menghabiskan hidupnya menyanyikan lagu tentang perdamaian, anti-kejahatan, dan penderitaan rakyat, justru tewas ditembak dalam sebuah aksi pembegalan mobil (carjacking) di Johannesburg. Ia tewas di depan anak-anaknya sendiri, menjadi korban dari kekerasan jalanan yang sering ia kritik dalam lagu-lagunya seperti "Crime and Corruption".

​4. Warisan Abadi
​Meskipun fisiknya telah tiada, suaranya tetap bergema. Lagu-lagu seperti "Remember Me", "Slave", dan "Prisoner" masih relevan hingga hari ini. Ia mengajarkan bahwa meskipun kita dipenjara oleh keadaan (seperti dalam lagu "Prisoner"), jiwa kita harus tetap bebas.

​Mengapa Dia Penting?
​Lucky Dube membuktikan bahwa musik bisa menjadi kekuatan politik yang lembut namun tajam. Ia adalah jembatan yang menghubungkan penderitaan Afrika dengan empati dunia internasional.

============================

Grup Regane Lucky Dube Selamat Datang Ke Kota Jayapura, "Lucky Dube Grup Regane Eelcome to the city of Jayapura".
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Konser Lucky Dube Band di Lapangan Karang PTC (Papua Trade Center / Pusat Pembelanjaan Papua) Bintang Kejora berkibar di tengah berlangsung Konser tersebut. Pada Rabu, 03 Desember 2025.

Pengemar Berat Regae ROCKY DUNE di Tanah Papua Jayapura Mengibarkan 4 Bendera Bintang Kejora pada sela konser tersebut.

" 4 Buah Bintang Kejora Berkibar dan Teriakan Papua Merdeka Bergemah di Tengah Konser Lucky Dube Band"

Saat itu Lucky Dube Band sedang menyanyikan lagu: "Reggae Strong". Panitia pelaksana kemudian mengarahkan agar Bintang Kejora segera diturunkan. Sempat acara konser diberhentikan. Namun, antusias penonton meriakan agar konser dilanjutkan.

Perlu diketahui sebelumnya bahwa Panitia Pelaksana telah mengeluarkan himbauan agar tidak diperbolehkan membawa / mengibarkan dan atau memakai atribut bermotif Bintang Kejora. 

Pada saat acara hendak dan saat berlangsung pihak kepolisian Republik Indonesia menjaga ketat area lapangan. Pihak Kepolisian Republik Indonesia melarang keras penggunaan atribut bermotif Bintang Kejora. 

Ada 2 orang perempuan mengenakan baju bermotif Bintang Kejora ke tempat acara konser. Tapi saat tiba di sana, pihak Kepolisian Republik Indonesia menghentikan mereka dan menyuruh melepaskan / mengganti baju bermotif Bintang Kejora.
Dari beberapa video, foto dan siaran langsung media sosial yang beredar tampak di tengah konser berjalan 2 buah Bendera Bintang Kejora berkibar. Di samping itu, saat penyanyi Lucky Dube Band meneriaki kata "Papua", sontak seluruh penonton membalas dengan kata "Merdeka".

Konser Lucky Dube Band tidak berlangsung lama, karena hujan lebat. Sehingga pada pukul 21.13 (jam 9 malam lewat 13 menit) waktu Papua konser dihentikan.

Satu kejadian yang unik dan mengundang pertanyaan adalah Jaringan internet. Banyak nitizen yang mengeluh karena jaringan internet lemot. Lebih lagi, saat diketahui Bintang Kejora berkibar, tiba-tiba saja jaringan internet gangguan. 

Jadi pada saat konser Lucky Dube Band; "Bintang Kejora Berkibar dan Teriakan Papua Merdeka Bergemah tribun konser". 

Ini adalah "PESAN" kepada seluruh Dunia, bahwa Pendahulu adalah lampu yang menyala pada malam hari, diharuskan untuk menjunjung tinggi.


Pos. Admin 

Operasi Militer Trikora Titik Awal Penjajahan Indonesia Terhadap Orang Papua.

Salam Pembebasan Nasional Bangsa West Papua! Hari ini tepat 64 tahun lalu di alun-alun utara Yogyakarta, Presiden Republik Indon...