Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Ketika Polda Papua memanggil Gorby Sanggy Peday menandakan Ekspresi Ruang publik orang Papua dibatasi dan di bumkam oleh Negara Republik Indonesia.
Groby dipanggil Polda Papua Maka negara melalui aparatur kepolisian seakan memperlihatkan wajah respons sekaligus apresiasi terhadap momen berkibarnya Bintang Fajar pada konser live Lucky Dube Band malam itu.
Sebuah panggung musik yang tanpa direncanakan berubah menjadi ruang ekspresi identitas, sejarah, dan perasaan rakyat kecil di Papua Barat.
Momen tersebut menyimpan makna emosional yang dalam, bukan hanya bagi masyarakat dan rakyat kecil di Papua Barat, tetapi juga bagi keluarga besar Lucky Dube Band di Negara Asalnya.
Alm. Lucky Dube sendiri pernah meninggalkan jejak kisah yang tak terlupakan: ia dijadwalkan tampil di Papua bertahun-tahun silam, namun tak sempat memenuhi janjinya karena berpulang terlebih dahulu.
Luka kecil itu hidup dalam ingatan rakyat Papua maupun personel Lucky Dube Band yang mengetahui rencana tersebut terbukti hari ini, menyemangati masyarakat Papua di Tanah Papua Melalui kerja kerasnya baju Telanjang dada dan Compang-camping Gorby Sanggy Peday .
Karena itu, tanggal 03 Desember 2025 menjadi titik perjumpaan kembali—waktu ketika kerinduan yang terpendam bertahun-tahun akhirnya menemukan ruangnya, sebagai penjawab rencana Lucky Dube.
Rakyat Papua dan keluarga Lucky Dube Band saling menyapa dalam suasana penuh penghormatan, musik, simbol sejarah, dan emosi yang sulit dibendung selama ini.
Malam itu bukan sekadar konser; ia menjadi ruang penyatuan memori, harga diri, dan dialog batin yang lahir melalui musik antara rakyat Papua dan keluarga Lucky Dube yang selama ini memberi inspirasi lintas generasi muda maupun generasi tua.
Berkibarnya Bintang Fajar pada momen konser tersebut menjadi ekspresi kultural dan emosional, sebuah cara rakyat Papua menyampaikan cerita dan hubungan historis mereka kepada saudara-saudara se-rumpun Melanesia.
Simbol itu bukan hal baru bagi masyarakat di Papua, melainkan bagian dari perjalanan panjang identitas mereka. Karena itulah, penting agar pihak kepolisian tidak serta-merta menyudutkan panitia, melainkan memahami konteks sosial dan kultural yang melatarbelakanginya di Negara-negara Tetangga Republik Indonesia.
"𝗟𝗨𝗖𝗞𝗬 𝗗𝗨𝗕𝗘" 🇿🇦🇿🇦🇿🇦🇿🇦🇿🇦
𝘗𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘤𝘬𝘺 𝘋𝘶𝘣𝘦 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯:
1964-2007 𝘓𝘶𝘤𝘬𝘺 𝘋𝘶𝘣𝘦 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘪𝘨𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘩𝘢𝘯 dan bersama anak Lucy Dube Teka Dube dibesarkan 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘮𝘢 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘶𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪.
𝘔𝘰𝘮𝘦𝘯 03 𝘋𝘦𝘴𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳 2025 𝘮𝘶𝘴𝘪𝘬 𝘳𝘦𝘨𝘨𝘢𝘦 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘵𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘨𝘳𝘶𝘱 𝘣𝘢𝘯𝘥 𝘓𝘶𝘤𝘬𝘺 𝘋𝘶𝘣𝘦 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘣𝘶𝘳 𝘮𝘢𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘱𝘶𝘢 barat di Tanah Papua .
Mengapa Gorby Sanggy Peday Kerja Keras untuk Menghadirkan Grup Regae RUCKY DUNE di Tanah Papua....?
Harapan dari rakyat kecil di Tanah Papua, Konser Musisi, Seni Tari, Seni Musik, Seni Lukis terpendam dalam dada Rakyat kecil di Tanah Papua selama ini, mulai dari lahirnya UU no 21 Otonomi khusus Papua hingga hari ini terpendam adalah penjajahan Bangsa dan Moral, bukan merupakan menjawab kerinduan mereka dan membangkitkan Moral, itulah alasannya, Mengapa Grup Regane LUCKY DUBE dihadirkan di Tanah Papua...?
Pejabat Papua mereka mata menyala dengan artis kesyangan Mitha dan lain-Lainnya mereka bayar Ratusan juta bahkan milyar rupiah setelah hadirnya , musik tidak menyatu dengan rakyat Papua, itulah menjajah Moral bangsa Papua.
Sebagai menjawab kerinduan tua-tua terdahulu di Tanah Papua, Gorby Sanggy Peday kerja untuk menghadirkan Grup Regae RUCKY DUNE dengan kerja kerasnya sendiri, Mengapa Saya menghadirkan mereka ke tanah Papua...?.
Saya menghadirkan mereka ke tanah Papua saya bekerja selam Enam Bulan lebih lamanya. sebagai menjawab kerinduan mereka yang terpendam adalah hutan yang harus dijawab hari ini. Itulah sebagai jawaban, Mengapa Grup Regane LUCKY DUBE dihadirkan di Tanah Papua...?
Laki-laki yang pakainya Compang-camping telanjang Dada satu ini, kadang jalan kaki kosong, dan gaya sederhana adalah penjawab perindu yang pernah terpendam di atas tanah PAPUA . Mengapa pakakeyan Compang-camping telanjang Dada tidak bisa dihadirkan, itu juga menjawab Mengapa Grup Regane LUCKY DUBE dihadirkan di Tanah Papua...?
Artis Gorby Sanggy Peday dan penyanyi saatu ini adalah penyanyi yang berlevel Internasional karena lagu-lagunya sudah menyatu dengan rakyat kecilnya , namun karena yang iya nyanyikan adalah lagu-lagu rakyat kecil di anggap sebagai sampah dan dipandang pemberontak Negara, itujuga mengapa alasan saya kerja Enam Bulan lebih untuk dihadirkan Grup Regane Level internasional , " Grup Regane 𝗟𝗨𝗖𝗞𝗬 𝗗𝗨𝗕𝗘" 🇿🇦 kata dia, ( yegema).
Pos. Admin