Senin, 27 Februari 2023

NIMBROT DAN MIMPINYA

Aleks Giyai
Baju rombeng dan celana kusuk
Membungkus tubuh kurus nan dekil
Kulit hitam manis terbakar sang surya
Sedang matanya sayup tak berbinar

Dia selalu lalu lalang di pingir jalan
Duduk disuatu amperan toko
Menanti tetes-tetes kasih
Menampung hujan nurani

Dikala kelam malam kian menghampiri
Beralaskan karton membaringkan tubuh 
Diberanda beton menahan dingin melewati malam
Hingga membungkus impian dalam tidurnya

Kini tubuh gagah melaju renta
Kulit hitam legam semakin keriput
Rambut keriting sedang menguban 
Sebuah harapan tentang negerinya 
Ia mendekam dalam samudra kalbu

Nampak hidupnya terlunta-lunta terlilit
Walau masa mudanya laksana burung elang
Terbang tinggi menelusuri negerinya
Bagaikan singa menapaki buminya
Mendulang takdir, berjuang melawan tirani
Yang terjamur bagai linta ditanah leluhurnya

Harapan tentang bayang kemerdekaannya
Sedang terselubung diatas awan kelabu
Kini hanya asa rasa tergelintir dihatinya
Lantaran jiwanya telah terborgor luka dan duka
Raganya terkulai tak daya melangkah
Akibat timah panas dihunus pergelangan kaki

Kini dia hanya meratapi tentang hidupnya
Setiap tetes hujan nurani yang terjatuh dipangkuannya
Hanya botol saguer terpecah ditangan
Demi menghilangkan perih yang tersalib dihatinya
Untuk menghapus memori pasionis
Dalam aroma saguer yang lesat sesaat
NIMBROT engkau pahlawan kesiangan

Hollandia, 18 Juli 2016

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...