Langsung ke konten utama

Ini 11 Pernyataan Protes KNPB Mengenai New York Agreement, Apa Saja?

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Menado-Melangkah Tanpa Alas kaki-Manado - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyatakan menolak perjanjian New York yang dilakukan Amerika, Belanda, Indonesia dan PBB tanpa melibatkan bangsa Papua. Pernyataan itu disampaikan KNPB memperingati perjanjian New York yang terjadi pada 15 Agustus 1962.

“Kami menolak Perjanjian New York 1962 yang dibuat secara sepihak tanpa melibatkan bangsa Papua dan yang mengkhianati hak kami untuk merdeka dan berdiri sendiri,” kata Hiskia Meage, Ketua KNPB Konsulat Indonesia pada 15 Agustus 2024.

Hiskia mengatakan, perjanjian tersebut tidak memiliki legitimasi, karena tidak mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat dan bangsa Papua.

Oleh sebab itu, KNPB menyatakan sikap bahwa ;

1. Pihaknya menolak hasil Pepera 1969, yang dilaksanakan dengan manipulasi, intimidasi, dan kekerasan. Proses Pepera yang melibatkan hanya 1.026 orang dari sekitar 809.337 rakyat Papua dan di bawah ancaman senjata tidak mencerminkan prinsip satu orang satu suara (One Man One Vote) yang diatur dalam hukum internasional.

2. KNPB minta Indonesia untuk menghormati hak bangsa Papua sebagai bangsa untuk menentukan masa depan sendiri. Hak penentuan nasib sendiri adalah hak fundamental yang diakui secara universal, dan Indonesia berkewajiban menghormati dan melaksanakannya secara penuh.

3. KNPB menuntut Indonesia segera menyelenggarakan referendum yang adil dan demokratis bagi bangsa Papua, sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk Piagam PBB Pasal 1(2) dan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 (XV) tahun 1960 tentang hak penentuan nasib sendiri.

4. Menolak pandangan rasis yang digunakan oleh Indonesia untuk membenarkan penjajahan di West Papua, yang menganggap bangsa Papua sebagai “primitif dan terbelakang”. Pandangan ini adalah bentuk diskriminasi yang menindas hak kebangsaan dan kedaulatan bangsa Papua.

5. Menolak kehadiran dan intervensi militer Indonesia di tanah Papua yang telah menyebabkan penindasan, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Papua.

6. Menuntut penghentian semua bentuk operasi militer, eksploitasi dan penindasan terhadap rakyat Papua, serta menghormati perjuangan bangsa Papua untuk menentukan nasib sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional.

7. Mendesak PBB untuk segera meninjau kembali Perjanjian New York 1962 dan Pepera 1969 yang cacat hukum dan tidak memenuhi standar internasional. Proses ini tidak hanya melanggar Piagam PBB Pasal 1(2) yang menegaskan hak semua bangsa untuk menentukan nasib mereka sendiri, tetapi juga bertentangan dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 (XV) tahun 1960 tentang Deklarasi Pemberian Kemerdekaan kepada Negara dan Rakyat Kolonial.

8. Menuntut agar PBB mengakui hak bangsa Papua untuk menggelar referendum penentuan nasib sendiri yang benar-benar demokratis, bebas dari tekanan serta intimidasi militer, sesuai dengan prinsip satu orang satu suara (One Man One Vote) yang diatur dalam Resolusi Majelis Umum PBB 1541 (XV) tahun 1960.

9. Kami meminta Rakyat Indonesia untuk menyadari dan mengakui kebenaran sejarah terkait penjajahan dan penindasan yang telah berlangsung di West Papua. KNPB mengajak Anda untuk menghormati hak asasi manusia rakyat Papua dan menuntut agar menyadari dampak dari tindakan ini dan mendukung penghormatan terhadap hak-hak rakyat Papua.

10. KNPB berharap agar Anda mendukung upaya untuk mencapai solusi damai yang menghormati hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua tanpa intimidasi atau kekerasan. KNPBmenuntut agar Anda menghentikan segala bentuk penindasan yang berbasis rasis dan kekerasan terhadap rakyat Papua. KNPB meminta dukungan Anda untuk penyelenggaraan referendum yang adil dan demokratis di West Papua, yang mencerminkan kehendak rakyat pribumi Papua secara jujur. Dan endorong Anda untuk menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah.

11. KNPB Konsulat Indonesia meminta dukungan dari seluruh Rakyat Indonesia, Organisasi mahasiswa, organisasi Peduli Kemanusiaan, Pembela HAM, aktivis, LSM, dari Aceh sampai Amboina untuk mendukung Perjuangan Rakyat Papua, karena melihat dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi di Papua membuat banyak korban berjatuhan baik itu orang asli Papua maupun Warga Non Papua sehingga untuk mengakhiri hal tersebut solusi adalah berikan kebebasan bagi bangsa Papua. “Seperti Amanat Tuhan Jadikan Dibumi Seperiti Disurga”dan atau (Jadikan Dibumi Papua Seperti Di Surga)

https://suarapapua.com/2024/08/15/ini-11-pernyataan-protes-knpb-mengenai-new-york-agreement-apa-saja/

Dokumen:

Undangan Resmi
Pernyataan Sikap 
Aliansi mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Ternate dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua Wilayah Maluku Utara. 

Mengecam Tindakan Aparat Negara atas pembubaran, Penangkapan dan peneakan terhadap masa aksi yang memperingati 62 Tahun perjanjian New York Agreement di wilayah Nabire, Wamena dan seluruh Tanah Papua. 

*Salam Pembebasan!💪*
Ternate,15 Augustus 2024

I. Wilayah Pulau Papua

Ii. Jember

III. Komite Nasional Papua Barat [KNPB]
Konsulat Indonesia 

Memperingati Hari New York Agreement 15 Agustus 2024. 
Dengan Thema : USIR KOLONIALISME DAN MELAWAN RASISME. 
IV KNPB Konsulat di pusatkan di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara 
Tepatnya di DPRD Kota Tomohon. 

Doc IC-WPNC-News: KNPB Konsulat News

Iv. Maluku Ternate Dan sekitarnya
https://www.facebook.coSeorangm/share/v/CdeMfmKs2WenGwym/?mibextid=oFDknk

v. Wanita Dapa Pukul Polisi di Nabire
Unggahan Dalam Facebooknya. 
Karena Tuhan Sudan panggil saya untuk Bekerja dalam pembebasan tanah ini,Biarlah engkau  mau  pukul,di fitna di caki dan Di maki. 
Asalkan Jangan  engkau  mengambil  nyawaku  karena  nyawaku  adalah  berharga  di mata  Tuhan  dan alam Leluhur-Ku.

Saya  selalu  akan  Ada Di  dalam  bagian  kiri. Itulah  gaji saya dan  Makan minum saya siapa  suruh  jadi  aktifis.

Alismata  tarobek Mereka pake panta  senjata
Kaki saya  di injak dengan  sepatuh laras ini fotonya. (Salam Revolusi) .


Pos. Admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH. Artikel. Sian Madai Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah.  Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua. Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik.  Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam ...