Langsung ke konten utama

PRINSIP ILMU PENGETAHUAN UMUM

PRINSIP ILMU PENGETAHUAN UMUM
Dalam Sejarah : 

Tidak ada masa lalu yang hilang kecuali kita tidak menggunakan pikiran dan bukti sebagai sarana untuk menemukannya kembali. 

Dalam Agama : 

Tidak ada dosa yang tidak diampuni, kecuali dosa yang tidak diakui oleh kita sendiri. 

Dalam Politik : 

Tidak ada perjuangan pembebasan/kemerdekaan yang tidak menang, kecuali kita sendiri yang malas, takut dan menjauh (lari dari kenyataan). 

Dalam Ekonomi : 

Tidak ada kemiskinan yang permanen kalau tidak ada kekuasaan yang menindas. 

Dalam Sosial : 

Tidak ada hubungan yang tidak baik kecuali kita sendiri yang memutuskan hubungan. 

Dalam Budaya : 

Setiap bangsa, negara dan ras didunia dituntut untuk bekerja membangun kekuatan, keseimbangan, keadilan dan kesetaraan. 

Dalam Pendidikan : 

Semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah. Selama masih hidup dan bernafas, tidak ada pengetahuan yang dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. 

Dalam Media Sosial (dunia maya) : 

Tidak ada tulisan, percakapan, rahasia, koneksi, arsip dan privasi lainnya yang aman kecuali kita tidak menyimpannya. 

Banyak prinsip yang perlu kita imani sebagai dasar melihat berbagai persoalan didunia. Prinsip-prinsip ini tidak terbatas, dapat dipakai, dikaji dan bahkan dikonfirmasi oleh metode-metode ilmiah dan landasan pikiran yang bersandar pada ilmu filsafat dan bahkan binder pengetahuan modern saat ini. Dunia memiliki beragam ilmu dalam setiap periode dan akan terus berkembang sesuai keinginan manusia. 

Orang bisa buat gedung, pesawat, kereta, kapal, robot, satelit, dan sebagainya itu karena dia belajar. Orang yang bisa memimpin, menjadi artis, menjadi terkenal, memegang senjata, bermain bola, dan sebagainya itu karena proses dari dia belajar. Dan belajar itu ada dasarnya, ada prinsip yang dia imani sebagai landasan mengolah dan mengatur tatanan kehidupan, baik secara pribadi (internal) maupun belajar dari oranglain (eksternal). 

Ketika 'hak mengimani prinsip hidup ini dibatasi, itu namanya penindasan. Jika dikenang, berarti memiliki makna dan kesan yang baik bagi banyak orang. Jika diteruskan, berarti sangat berguna dan bermanfaat. Jika dilupakan, berarti tidak berdampak. Jika dipersoalkan, berarti ada yang salah dalam pengalaman dan penerapannya. Dan jika disebarluaskan, berarti punya spirit yang kuat, dalam dan patut diabadikan. 

Jiwa yang baik dapat mengisi pengetahuan yang teratur, punya makna dalam menyatakan sikap dan tindakan sesuai isi kepala. Hanya hal ini yang mampu memprakarsai kekayaan intelektual manusia. Hak atas kekayaan intelektual merekomendasikan kita untuk mengisi ruang ilmu pengetahuan yang tertunda dengan terus - menerus menemukan pikiran, gagasan, ide maupun hal - hal baru. 

Untuk orang Papua, kita sudah sepatutnya mendasari, mendalami sekaligus melengkapi kerangka pikir untuk melihat Papua. Ini tugas penting bagi setiap generasi bahwa Papua tidak boleh lagi terbelenggu dalam doktrin cangkokkan (nalar hybrid), yang tidak bertanggung jawab atas perilaku baku manusiawi yang ingin berkembang menguasai jati diri (mengenal diri sendiri). 

Peluang maju dan berkembang secara implisit telah diamputasi, dibatasi dengan berbagai alasan. Keterbatasan ruang dan waktu dalam mendasari kehidupan dengan memahami perkembangan ilmu pengetahuan menjadi peluang untuk karakter orang Papua terus dipenjarakan, ditindas, dijajah, bahkan dikasihani dari berbagai macam sisi dan sudut pandang. 

Ide merefleksi hidup yang baik itu dasar dan patokannya berbicara benar dan kerja benar. Kalo proses metode belajar awal ini tidak ada, berarti kita sulit maju, bersaing, dan berkompetisi menjadi manusia dengan karakter maju, kritis, realistis, dan praxis. 

Sekian dulu, jangan lupa kopi. ☕
Cafet, by Waiyaidipi 

Holandia 8 Desember thn 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...