Langsung ke konten utama

Cahaya Yang Lembut, Duci, Seakan Memancar dari Tengah Semak Belukar Yang Lebat

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota kupang-Melanvkah Tanpa Alas Kaki- Di kedalaman hutan Onlasi, Kupang, di mana pepohonan menjulang tinggi dan bayangan menari-nari di bawah sinar bulan purnama, seorang pemburu bernama Manu menjalani profesinya. Udara malam terasa dingin menusuk kulitnya yang terbiasa dengan terik matahari. 

Manu, dengan senapan di pundak dan hati yang penuh harap akan keberuntungan, menyusuri jalan setapak yang hanya ia sendiri yang tahu.
 
Tiba-tiba, cahaya aneh menarik perhatiannya. Bukan cahaya api unggun, atau kilatan petir, tetapi cahaya yang lembut, suci, seakan memancar dari tengah semak belukar yang lebat. Hati Manu berdebar-debar. Ia melangkah hati-hati, senapannya siap siaga.
 
Di balik dedaunan yang rimbun, tersembunyi sebuah patung. Patung kayu yang sederhana, namun memancarkan aura damai yang luar biasa. Itu adalah patung Tuhan Yesus, wajahnya tenang dan penuh kasih, tangannya terulur seolah memberi berkat. Manu tertegun. Ia, seorang pemburu yang keras hidupnya, merasa sebuah kedamaian yang tak pernah ia rasakan sebelumnya menyelimuti jiwanya.
 
Manu tidak tahu bagaimana patung itu sampai di sana. Mungkin terbawa angin, mungkin terjatuh dari langit. Yang ia tahu, penemuan ini terasa lebih dari sekadar keberuntungan berburu. Ini adalah sebuah keajaiban.
 
Dengan hati penuh hormat, Manu membawa patung itu pulang. Ia membersihkannya dengan kain lembut, dan meletakkannya di tempat yang terhormat di rumahnya. Sejak saat itu, kehidupannya berubah. Ia merasa lebih tenang, lebih damai, dan lebih dekat dengan Tuhan. Keberuntungan dalam berburu tetap ada, tetapi lebih dari itu, ia menemukan kekayaan yang jauh lebih berharga: kedamaian batin.
 
Kisah Manu dan patung Tuhan Yesus tersebar luas, bukan hanya di Kupang, tetapi ke seluruh dunia. Banyak orang yang mendengar kisah ini merasa terinspirasi. Mereka menyadari bahwa keajaiban dapat terjadi di mana saja, kapan saja, bahkan di tengah hutan yang lebat. Dan bahwa, di balik kesulitan hidup, selalu ada cahaya harapan yang menanti untuk ditemukan.
 
Semoga kisah ini menginspirasi Anda untuk selalu mencari cahaya harapan dalam hidup Anda, dan semoga hidup Anda dipenuhi dengan berkah.

Post. admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

CENDERAWASIH KU ================= Sa pu Cenderawasih indah di pandang mata.  "Kuning keemasan, hijau ibarat keindahan alam papuaku, merah seperti sinar mentari, biru ibarat langit tanpa awan, putih bersih mengandung awan atas langit" ITU GADIS PAPUA/CENDERAWASIH Sa pu Cenderawsih bisa sekolah seperti laki laki Sa pu Cenderawsih bisa kerja dan hidup tanpa laki laki; Sa pu Cenderawsih dong bisa bertanggung jawab untuk keluaga; Sa pu Cenderawasih bisa bertanggung jawab juga tentang apa saja dalam hidup sperti laki laki; Sa pu Cenderawsaih tra ada perbedaan dengan laki laki; "Sa pu Cenderawasih perbedaan deng ko cuma jenis kelamin" Tetapi ingat…!!! Sa pu Cenderawasih tu mereka bertanggung jawab nanti saat laki laki kawin dalam rumah tangga tidak seperti laki laki yang tanggung jawab tidak sebanding dengan sa pu Cenderawasih; Sa pu Cenderawasih yang anak masak baru nanti laki laki makan dan minum setiap hari; Sa pu Cenderawasih yang akan cuci piring kotor yan...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah...