Oleh. Kanoa sa
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki_Kolonialisme memang selalu memaksa kelompok-kelompok yang ditindas untuk menyerap budaya dan bahasa kolonial, sementara budaya mereka sendiri dianggap primitif atau tidak berharga. Jadi memang mengenakan koteka dianggap porno aksi dan menjijikan.
Kolonialisme tidak hanya mengeksploitasi sumber daya ekonomi, tapi juga melibatkan kekuasaan yg kuat untuk mengubah dan menghancurkan identitas budaya orang-orang yang dikuasai. Kolonialisme adalah sumber alienasi dan penghancuran identitas budaya.
Kalau kita baca buku2 Frantz Fanon, maka kita akan paham bahwa kolonialisme menghasilkan perasaan inferioritas dan disorientasi pada orang-orang yang dikuasai. Inilah yang terjadi dalam Parade Budaya PYC kemarin dimana warga terjajah tidak merasa pede dan bangga mengenakan koteka semestinya.
Kalau dalam buku2 Orientalisme, Edward Said misalnya mengatakan bahaya kolonialisme dan kapitalisme menciptakan citra negatif tentang budaya-budaya non-Barat dan membenarkan tindakan-tindakan yang merusak dan merendahkan nilai-nilai budaya tersebut.
Budaya dan tradisi bangsa terjajah dihancurkan atau direduksi menjadi komoditas yang dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan pasar kolonial. Instrumen penjajah sejati adalah ketika mereka memperbudak budaya bangsa yang mereka jajah, merampas dan memanfaatkannya sebagai sumber pencitraan dan propaganda untuk melegitimasi dominasi mereka.
Antonio Gramsci pasti mengatakan bahwa ketika penjajah memanfaatkan dan mengkomodifikasi budaya suatu bangsa, mereka tidak hanya mencuri harta kekayaan intelektual, tetapi juga merampas martabat dan identitas kolektif rakyat yang dikuasai.
"Pencitraan dan propaganda penjajah terhadap budaya bangsa yang mereka jajah adalah upaya yang licik untuk memperkuat kontrol politik dan ekonomi mereka. Mereka menciptakan narasi palsu yang merayu dunia luar, sementara mereka terus memeras dan mengeksploitasi sumber daya budaya bangsa yang terjajah." - Vandana Shiva
Barangkali inilah yang dilakukan Jokowi dan negaranya dalam setiap kunjungannya pada bangsa jajahannya, bangsa Papua. Tetapi bangsa Papua tidak bodoh..
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar