Jumat, 19 Agustus 2022

KEMERDEKAAN INDONESIA DAN PENDERITAAN PAPUA.

Opini
Oleh: Siprianus Bunai

 Tetesan Air Mata Ibunda, Nabire, Tanpa Alas Kaki , Tanpa alsakaki, 60 Tahun lalu, tepatnya 15 Agustus 1962, Indonesia mengambil alih Tanah Papua melalui New York Agreement.

Hari ini, 17 Agustus 2022 adalah HUT ke 77, Kemerdekaan Indonesia dan  HUT 60 Tahun, Papua dicaplok masuk ke Indonesia.

60 Tahun itu waktu yang cukup lama. OAP yang lahir 60 Tahun lalu saat Indonesia ambil alih Papua, jika mereka yang menjadi Guru dan PNS , tepat pada Tahun ini pensiun. Sudah punya cucu, bahkan ada yang sudah punya cicit dll.

Sudah 6 Dekade, Indonesia masuk di Papua. 
Pada saat ini,  Papua pada posisi dilematis. Pihak Papua bilang, Papua dicaplok. Sementara Indonesia katakan dong sudah bebaskan Papua dari tangan Penjajah.

Pada Tahun yang ke - 60 ini, sudah saatnya Indonesia harus memamerkan keberhasilan Indonesia membebaskan Papua dari Penjajahan Belanda yaitu:

1. Jumlah Penduduk OAP sudah menjadi berapa Puluh Juta Jiwa.
2. Berapa ratus Ribu Jiwa OAP yang sedang bekerja di luar Papua mulai dari staf sampai pimpinan lembaga dan perusahaan.
3. Berapa ribu Doktor  OAP yang dong cetak.
4. Berapa Ratus Professor OAP yang Negara Cetak.
5. Berapa Puluh Lembaga Pendidikan Tinggi di Papua  yang kualitasnya mendunia.
6. Berapa Puluh Lemabaga Pendidikan Menengah di Papua yang kualitasnya mendunia.
7. Berapa Ratus Oap menjadi Millioner tang berangkat dari Bisnismen.
8. Berapa Ratus Kontraktor OAP yang sedang ikut lelang Proyek Nasional di seluruh Indonesia.
9. Berapa perusahaan Sembako milik OAP yang sedang ada di Papua maupun di luar.
10. Dll.

Pada Intinya, hari Ini seharusnya Indonesia memamerkan hal - hal itu agar OAP semakin percaya Indonesia bahwa Indonesia ambil Papua dalam kerangka pembebasan dari tangan penjajah.


Kalau tidak terjadi demikian, berarti orang Papua semakin yakin bahwa Indonesia sudah mencaplok Papua ke Indonesia.

Orang Papua akan semakin yakin bahwa sejak 60 Tahun silam, 6 Dekade yang lalu, Papua sudah jatuh ke dalam tangan NECOLIM. Sejak saat itu, Papua sudah jatuh ke dalam tangan Kolonialisme baru dan Imperialisme Baru. 

Sejak 6 Dekade lalu, Indonesia menerapkan teorinya Niccolo Machiavelli yang tertuang dalam buku The Prince karena Indonesia memandang Papua wilayah Koloni baru yang betul - betul harus dia kuasai dan rampas. 

Oleh karena itu, Indonesia mengirim Orangnya ke West Papua dalam berbagai program, mendirikan pemerintahan dan mengisi jabatannya sambil meminggirkan Orang Asli Papua.

Pada akhirnya, Indonesia mengakui juga kalau mereka sudah melakukan pemusnahan terhadap OAP, merampas haknya (memiskinkan) OAP dan meminggirkan OAP. 

Pengakuan tersebut tertuang ke dalam pertimbangan hukum UU OTSUS Papua yang selama ini pada umumnya para ahli menyebutkan bahwa  ada 3 pesan OTSUS yaitu:
1. Perlindungan terhadap OAP
2. Keberpihakan terhadap OAP dan
3. Pemberdayaan terhadap OAP.

Terakhir, Indonesia tutup dengan Pemekaran di Papua menjadi 5 Provinsi.

Akan tetapi, OAP tetap Optimis kalau Papua akan Bangkit, Mandiri dan Sejahtera tanpa diatur oleh tuan manapun.

Selamat merayakan Kemerdekaan Indonesia bagi yang merayakan.

Tuhan Menyertai.

Mauka, Kapiraya (Yaweibado),
17 Agustus 2022.

Editin: Atmin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kekuatan dibalik Thakta,Mbiyu Koinange adalah tangan tak kasat mata yang menandatangani sesuatu yang tak seorang pun melihatnya menulis.

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kenya Melangkah Tanpa Alas Kaki - Untuk memahami pemerintahan pertama Kenya, Anda tidak perlu ...