Seperti dengusan napas yang mengalir lembut menembus dinding waktu, guratan aneka garis kepedihan menelusup di antara kesetiaan dan penghianatan.
Sunyimu bahkan telah merobohkan dinding tebal rasa cinta-Ku
Biarkan aku membeku sejenak di sunyi hatimu, merasakan setiap detak rasa risaumu, memahat diksi baru penghias samudera rasamu. kan ku buat sketsa sketsa indah tentang asa yang kembali ada, bahkan menikmati bersama kesunyian sebagai sebuah nyanyian indah.
Biarkan aku membeku sejenak di sunyi hatimu,sampai gelegar petir kembali membangunkan-Ku dari lamunan panjang tentang_Mu.
By. Gemuruh Yerino
Atmin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar