(request by Sumaidah Sirran)
Air Mata Ibunda, Numbay, Tanpa Alas Kaki gemuruh Yaweimugu, Malam tak berkisah tentang apapun.sedang kerumunan rindu mengiba pada butir embun
dimana kamu berada.
sajakku sekarat kehilangan kosakata
Sepi singgah menagih airmata
memeras ingatan tuk menolak lupa.
Kuraba jejakmu yang masih tersisa.
Pada bilah malam yang menampung rahasia.
Sunyi ini mengais ngais rindu
setelah sekian waktu kulalui tanpamu
di bawah malam aku masih memikirkanmu.
Meski nyatanya aku hanyalah sekeping rindu yang bisu.
Sesak ini pun masih menyeru namamu.
Selepas wartamu raib dari langitku. dan aku masih berteman dengan sajakku
mengabadikan airmata dalam nukilan lusuhku.
Jika kau tanya sejak kapan aku menyukai puisi
yaaahhhh.
Sejak kau paksa aku menulis kesedihanku sendiri
setelah tentangmu tak lagi menjadi hal bernama pagi.
Untukku,tentunya
#kidung_perindu_asmaragama
Audita.
Edit, Atmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar