Selasa, 13 September 2022

KAU Dan AKU ANAK KEDOKTERAN

 Oleh: Madai Gemuruh

Hari itu, ketika tubuh-Ku pada metabolism-Nya
yang terendah…
Mataku berakomodasi tak percaya…
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-Ku??
Dalam sms-Mu…
Katamu, akulah nukleus kehidupan-Mu…
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP…
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin…
Sadarkah kau??


Kau berhasil membuat-Ku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani-Mu mendengar
seluruh discuss vertebralis-Ku berkata…
“Setiap cardiac output-Ku membutuh-Kan
pacemaker dari-Mu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatis-Ku.”
“Ucapan selamat malammu laksana diazepam…
Ucapan “jangan menangis, sayang”mu bagaikan
valium bagiku…
Dan ketika kau pergi…terasa bagaikan
imunosupresi untuk-Ku…”
Apa yang terjadi pada-Ku??
Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkan-Nya…
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang-Nya??
Diagnosa aku…
Infus aku dengan cairan elektrolit “aku milik-Mu”…
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama…
Sampai brain stem death memisahkan kita

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...