Oleh: Ramar
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Wondama, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Cerita sejarah harus cerita dari gunung ke pantai , bukan cerita dari pantai ke gunung...Sama halnya manusia tercipta di Eden ( Tengah hutan)
Dalam claim dewan adat buatan Indonesia mereka menggolongkan orang Wondama sebagai bagian dari etnis Saireri , dan hal ini adalah sesuatu yang di tolak oleh kami, maaf.
`Kami mempunyai Aisinia atau Tua adat tersendiri yang menceritakan keberagaman kelompok suku kami " Suku besar Kuri Pasai " Sekarang di sebut Domberai dan Bomberai...
Kami adalah suku yang terstruktur kekeluargaan adatnya dan sangat berbeda cultur dengan kelompok suku saireri/ sarirare( Arti dalam bahasa Wondama"Jangkrik") ...malahan sebagian dari kelompok suku kami , mereka keluar dari gunung ketepian pantai dan belajar tentang ekosistem laut serta berlayar dengan perahu , kini sebagian dari suku kami tersebar pada pesisir pantay Waropen Kay Waropen ronari dan sebagian besar menyebar di kepulauan Yapen.
Pesisir pantai selatan ada Fakfak - Kaimana Bintuni Babo Arguni, daerah kepala burung ada suku Souk Hatam Meya dan Arfak ...Kami mempunyai ikatan ceritera adat history secara lisan & tulisan
Jangan mengclaim sembarang....!!!. apa yang di tentukan Tuhan itu saja , Stop rubah- rubah....
# Lihat marga dan bahasa dan history , Kami terikat erat tak terpisahkan.
Mairasi Toroar Miere Kuri Tandia Wondamawi Wamesa Souk Atam Meya Roon Roswar Jopanggar Goni Jaratuar Bawei Nafan Yaur Nafan Wenami Wate Mosan dll kami adalah Satu...Gugus Kuri-Pasai.
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar