Langsung ke konten utama

MAMA DECKER ADALAH NELL EMMA DECKER PAPUA PADA TAHUN 1950- AN, AKU INGIN TAUH KISAH-MU

Oleh: Meninas Gezing Heluka
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Kepala Sungai Mambramo, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Aku penasan mendengar kisah-kisah yang telah terpendam.

Penasaran yah dengan sosok suster kulit putih di foto profil grup ini? Nama beliau adalah Nell Emma Decker, seorang perawat asal Belanda yang bekerja di Serui, Papua pada tahun 1950an. 

Wanita-wanita pribumi disekeliling suster Decker adalah para siswi sekolah keperawatan di Serui. Jadi, dulu dijaman Belanda ada sekolah perawat dan sekolah mantri di Serui.

Kenapa artikel ini saya beri judul "MAMA DECKER"? Itu karena "Mama Decker" adalah nama panggilan dari anak angkat beliau. Saat ini, saya sedang menyusun buku biografi opa Yustinus Mayor, yang saya panggil "Opa Yus", nah, opa Yus inilah anak angkat Mama Decker.

Opa Yus bertemu dengan Mama Decker di Serui pada tahun 1952 saat opa berusia 17 tahun dan menjalani pendidikan di sekolah mantri di Serui. Adapun Mama Decker lebih tua 11 tahun dari Opa Yus. 

Opa dan Mama Decker bertugas mengurus orang-orang gangguan mental serta pasien kusta dan lepra. Kebersamaan inilah yang membuat Opa Yus diangkat menjadi anak oleh Mama Decker. 

Mama Decker telaten sekali mengurusi orang-orang yang terganggu kewarasannya dan para pasien kusta dan lepra, sedangkan, Opa Yus 'kalang-kabut' saat pertama kali mengurusi mereka. Namun, opa tetap melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Sayang, Opa Yus tidak menyelesaikan pendidikan mantri disana sebab jiwa opa ada dijurusan teknik. Jadi, opa Yus kembali ke Biak dan melanjutkan pendidikan di sekolah teknik di Biak. Tetapi, Mama Decker tetap menjadi mama angkat opa dan mereka berdua tetap saling memberi kabar secara rutin melalui surat.

Mama Decker kembali ke Belanda pada 1962, namun, jarakpun membuat tali kasih ibu dan anak antara Mama Decker dan Opa Yus tidak pernah terputus. Sayangnya, tahun 1962 itulah kali terakhir Opa Yus bertemu dengan Mama Decker. 

Komunikasi melalui surat antara kedua ibu dan anak beda bangsa ini terus terjalin hingga 11 tahun yang lalu, yang menurut pengakuan Opa Yus, sebelas tahun lalu adalah kali terakhir Mama Decker mengirim surat.
 
Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu j...

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah...