Pada awal bulan November ini, kau terus saja dibuat ketakutan oleh kesedihan yang terus menetap. Entah oleh rindu yang memaksa kekecewaan patuh, atau gelap yang membuat kesepian kian penuh.
Kukirim sajak-sajak penenang kepadamu, tapi aku pun malah ikut ketakutan sepertimu. Dan aku tak tahu lagi cara yang tepat membuat pelukan hangat yang sampai di tempatmu yang jauh.
Pada awal bulan November ini, muram menggantung lama dan menggumpal besar-besar. Kupikir hati tak mau menambah kelabu pada wajah-wajah tak sabar kita, tapi nyatanya ia menjadi sebab dari semua mendung yang tak mau pergi.
Tiba-tiba aku tersadar, kau batu dingin dan aku petir menyambar-nyambar. Meski cuaca terang sudah datang berulang-ulang, tapi kita tak juga usai bertengkar.
Pada awal bulan November ini, kau dan aku adalah sepasang nyeri di dada kanan dan kiri. Sejak itu turun gerimis, terbuat dari kehilangan terus-menerus dan tipis-tipis.
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar