Oleh. Aleks Giyai
Meminta hati untuk memberontak
Selalu ingin melawan rasa takut dan ragu
Namun, entah mengapa raga diam seolah terbelenggu
Bayang-bayang buruk terlintas dalam kepala
Apakah sanggup melewati rintangan yang akan di hadapi nanti?
Hati bertanya entah pada siapa ketika firasat lunglai
Disaat seperti ini hanya bisa membuai khayalan
Dimana ketakutan jauh lebih mendominasi
Merayap pelan hingga menahan langkah kaki
Menarik jiwa dan memeluknya dalam kegelapan
Tersenyum penuh kegirangan saat kehilangan keberanian
Persada pelangi kini bertabur bintang-bintang suram
Bagai perangai yang menuntun pada setapak pailit
Banyak dusta-dusta meraja, nilai-nilai setia pun sirna
Sekian dogma-dogma berkembang, naluri-naluri murni pun tercibir
Banyak propaganda bermain, keberanian pun terusik
Membaca keseluruhan tidaklah dalam sekejap
Haruslah dipelajari satu-satu agar semua terbaca
Kontradiksi dinamika hingga dekonstruksi naluri
Dominasi intelektual praktis sampai idealisme ideologis
Sedang hakikat hidup mengintai sang waktu
Mencari insan patriot membawa sumber cahaya
Tahu teori, konsep, strategi dan taktik dalam dinamika
Untuk membagi api penindasan dilubuk hati rakyat
Diyai, 05/05/22
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar