Apa itu cinta?
Bagaimana aku bisa menemukannya?
Gurunya menjawab;
Ada ladang gandum yang luas di depan sana, berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta.
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya; Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?
Plato menjawab;
Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat aku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasannya ranting-ranting yang kutemukan.
Kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya.
Gurunya kemudian menjawab;
Ya, itulah cinta, cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan.
Tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali waktu dan masa.
Terimalah cinta apa adanya, jangan cari yang lain alias jangan gonta ganti pasangan.
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar