Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Wamena, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Korban Mati Khasus Kerusuhan Di Wamena Pada 23 Februari 2023:
--------------------------
Harga denda 1 Nyawa Yang Mati = 5 Milyar
Harga denda 1 Korban Luka = 1 Milyar.
Kita baru tahu kalau nyawa manusia ada harga ? Kalau nyawa kita bisa dibayar, berarti hidup kita tidak ada guna diatas tanah sendiri dibawah sistem Indonesia. Besok korban lagi, bayar lagi, besok korban lagi bayar lagi. Begitu saja terus sampai tidak sadar kita tinggal sedikit dan punah. Pelaku tidak pernah diusut karena memang pelaku adalah negara sendiri.
Kalau Khasus Bade kemaren, 5 Milyar Keluar, keluarga korban dapat 200 Juta, sisanya yang ada dipinggir-pingiggir semua dapat untuk tutup mulut. Kita dianggap rendah diatas tanah sendiri tapi masih mau sembah kekuasaan yang tidak ada artinya sama sekali bagi OAP. Begini-begini pantas kita layak dijajah, mati tanpa sadari apa yang sebenarnya terjadi dibalik semua ini.
Nyawa dan harga diri OAP bisa dibeli dengan Rupiah. Itu artinya kita rendah, tidak dihargai, gampang dimusnahkan dan hidup konyol diatas tanah sendiri. Keamanan saja tembak masyarakat mati, amankan massa dengan hambur peluru ke badan orang, apalagi kita sendiri yang tiap hari baku cemburu gara-gara jabatan, rumah mewah, kerja bagus, gaji besar. Pantas habis cepat karena kita tidak berguna bagi negara dan kepentingannya.
Transmigrasi dan PNS baru dari luar Papua akan datang isi ruang otonomi baru (DOB) karena kita tinggal sedikit, tidak mampu menjaga tanah dan harga diri. Tidak mampu bersaing secara sehat. Kemaren rapat dengar pendapat (RDP) banyak orang Papua pura-pura tuli, aksi tolak Otsus dan DOB juga sama pura-pura tuli & buta, terus sekarang mau tuntut pemerintah berikan hak..?? Itu konyol sekali. Tidak mungkin negara mau dengar.
Orang yang miskin tetap miskin, yang mau hidup mapan pun menyendiri-menyendiri, tidak sibuk dengan orang lain dan terpisah-pisah (basis). Gaya hidup model begini jangan mimpi Papua ada masa depan yang baik. Masa depan yang baik hanya ada didalam Papua merdeka, didalam kesadaran penuh kalau orang Papua sedang dijajah depan mata, sedang dikuasai oleh kekuasaan yang menindas harkat dan martabat.
Negara tidak ada urusan dengan masukan, usulan, dan aspirasi murni. "Dia jalankan sistem untuk kuasai tanah Papua, bukan untuk memanusiakan manusia - OAP", ini kenyataan yang benar. Jadi kalau ada berpikir nanti DOB dan Pemekaran kasih harapan hidup dan masa depan itu dia manusia yang setengah gila. Hari ini dusun-dusun di kampung seluruh marga kumpul untuk perusahaan bayar uang muka dan seterusnya. Setelah itu jangan mimpi tanah milik tuan dusun lagi. Tapi anda menjadi penonton setia (termarginal) di atas tanah adat & kekayaanmu sendiri sampai menderita dan mati bagai cacing kepanasan.
Ditengah kota orang baku potong, perselingkuhan, pencurian, isap aibon, ganja dll rumah lapuk-lapuk banyak dari tahun ke tahun ketemu yang sama saja masa tidak ada satupun pemuda, intelektual dan mahasiswa yang sadari hal ini. Semua takut bersuara yang benar ? Kalau takut mati, dan takut bicara kebenaran (realitas) , tidak usah sembah Tuhan Yesus, bikin malu diatas tanah sendiri.
Kita-kita OAP sekarang begini, tidak ada harganya !
Salam Sadar.!
Salam waras.!
Hidup Rakyat pejuang.!
#FreeWestPapua
Uang Ganti Rugi Atas Korban Yang Meninggal Di Wamena Pada 23 Februari 2023 Akibat Terkena Peluru Aparat TNI-Polri Tidak Jauh Berbeda Dengan Uang Otsus Yang Merupakan Uang Darah Dan DOB Adalah Perangkap Bagi OAP.
Ini Adalah Kutuk Yang Sedang Dinikmati Yang Awalnya Nikmat Dan Sesaat Namun Menuju Penderitaan Tak Berujung .
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar