Oleh. Gemuruh
Bukankah penguasa merubah sejarah serta memutar balikan fakta. Takkan maaf sebagai gantinya berikutnya angin mengutarakan maksud awan dari riuh cahaya terik lantas mengertilah alam mengajar sebagaimana caranya.
Seberapa lama kelak akan mengerti kisah kehidupan dalam sebuah polemik ancaman selebihnya hutan untuk kesejahteraaan. Itulah kenapa beberapa perihal dari dunia menyanyikan tentang sesuatu memburu kalah harus dengan cara main kayu tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu setidaknya tak selamanya mendung itu kelabu nyatanya.
Airmata buaya mana takkan lawan melegam dilema lengang pada parahnya peradaban yang telah runtuh lantas detagu merindu bulan. Lalu masa kejayaan dielukan menuai puncak kenikmatan dari menguasai .
Lebih lagi musuh terbesar terbagi sedekat dalam fikiran ialah ia hati meski sekecil sekelumat inti atom pun coroner mendegup dinadi jantung serta aliran darah, sebagaimana kadarnya benci begitu pula cinta.
Terbang melanglang mengikuti arus dibumi yang luas dinaungan jagat raya berikutnya jelaga pitam coretan didinding menjelaskan tragedi progelow mencekik maksud ungkap kata kalimat jelata.
Ibarat rayakan mekar kuncup bunga maka kumbang akan tetap datang meraya dengan banyaknya rayuan, tapi pada seketika sedih dibagian arti jalanku bukan inginmu dan kau telah memilih.
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar