Selasa, 16 Mei 2023

Apakah Ada Harapan Buat Orang Papua?


Oleh. Melki Asoo
Artikel,
Selama 21 tahun otonomi khusus Papua menjadi kenangan buruk bagi orang Papua dan kenangan indah bagi penjajah Indonesia. Kehadiran otonomi khusus bagi rakyat Papua adalah alat tawar karena situasi politik rakyat Papua yang menuntut untuk merdeka. Namun Indonesia rasa orang Papua masih bodoh, primitif lalu tawarkan otonomi khusus dengan perjanjian selama 21 tahun Indonesia mendidik orang Papua dan melepaskan orang Papua untuk merdeka, namun berjalannya waktu Indonesia melihat Papua sebagai tanah yang tidak bisa di pisahkan karena kandungan sumber daya alam Papua yang begitu banyak  minyak bumi, susu dan madu, emas , gaharu, kayu, batu dan Hutan Alam yang begitu luas dan melimpah mengisi banyak kekayaan.

Apakah Banyak Provinsi Dan Kabupaten Adalah Solusi?

Mari kita buka mata dari kehidupan sehari-hari kita sendiri, apakah banyak provinsi dan kabupaten adalah solusi untuk mengatasi pelanggan ham di Papua ataukah untuk memusnakan orang pribumi dari atas tanah nya sendiri? Hal-hal ini juga kadang menjadi pertanyaan bagi setiap individu yang berpikir soal tanah air dan rakyat Papua selama hidup bersama negara Indonesia. Provinsi banyak 5-10 orang Papua akan tetap menjadi nomor 2 di atas tanah adatnya sendiri,  simak saja dari beberapa pemimpin hebat Papua yang di bunuh Secara Sadis di beberapa tahun terakhir 2020-2023 banyak tokoh politikus elit lokal yang di tumbang demi memuluskan DOB dan demi melanjutkan otonomi khusus jilid 2, banyak sekali pemimpin hebat Papua yang di jadikan sebagai tumbal nyawa dari wakil gubernur, Bupati, wakil Bupati, Ketua DPRD, DPR RI Dan tokoh politik pro Papua lainnya yang di buruk dan terakhir Gubernur Papua menjadi tersangka lalu di tangkap. Mereka adalah kaki tangan berpanjang penjajahan di Papua, mereka sumpah janji atas nama NKRI namun jadikan domba di waktu yang sepi. 

Pemimpin yang pro NKRI harga mati saja di bunuh dan di tangkap, apa lagi nasip rakyat Papua saat ini? Apakah banyak provinsi itu keinginan rakyat Papua? Yang jelas tidak, itu semua keinginan jakarta lewat elit politik lokal yang saat ini menjadikan orang Papua sebagai objek demi kepentingan ekonomi keluarga dan diri sendiri. Dan yang jelas kehidupan orang Papua akan tertekan dengan situasi Papua yang menjadi daerah operasi oleh penjajah Indonesia sejak 1961 -2023 menjadi daerah operasi militer Indonesia demi kepentingan ekonomi sumberdaya alam Papua yang luas dan demi kekuasaan ekonomi global di tingkat Asia dan internasional Indonesia jadikan Papua sebagai tempat memberikan kehidupan bagi penjajah Indonesia sendiri dan bagi negara kapitalis Amerika, Chin, Rusia, Inggris, Australia, India Dll.

Maka, jangan bangga diri dulu karena Daerahmu menjadi kabupaten atau provinsi Indonesia mempunyai konspirasi tersendiri untuk kuasai Papua dan menghancurkan orang pribumi Papua yang lama hidup di atas tanah Papua hanya dengan sedetik saja di tangan Indonesia, Indonesia memiliki intelejen dan CIA kelas Kaka di dunia internasional sejak Indonesia deklarasi kemerdekaan .
Ambisi kekuasaan Soeharto dan kroni -kroninya sehingga mereka melobi dukungan Intelejen CIA Amerika serikat untuk mengambil alih kekuasaannya. setelah mendapatkan Pulau Nederland Nieuw Guinea 1963, pada 1964 fokuskan untuk mengambil alih Malaysia dari tangan Inggris namun gagal karena dengan terpaksa Inggris Memerdekakan Federasi Melaya pada 17 September 1957 mendaftarkan Malaya di PBB. sehingga 20 Januari 1965 Soekarno menarik Republik Indonesia keluar dari keanggotaan PBB. 
Selanjutnya, Kebohongan CIA Indonesia yang di bekap oleh Amerika serikat demi Tambang Emas di Papua terus buka mata dan menyurati kepada pimpinan gerilya untuk keluar bersama-sama Indonesia membangun Papua karena Indonesia hanya mengontrol Administrasi Negara Papua barat hanya selama 25 Tahun Saja sesuai dengan perjanjian Roma yang pernah di beritahukan juga oleh bangsa Belanda sebelum meninggal kan Papua barat. Jadi Indonesia adalah penjajah yang akan mempunyai misi besar untuk menghancurkan orang pribumi Papua.
 
Elit politik lokal menjadi objek.

Politikus legitimasi kekuasaannya dengan nama Tuhan, demi mendapatkan perhatian dari masyarakat Awom, rakyat Jadi objek 2024, dari dua provinsi menjadi Lima provinsi di Papua, apakah ada masa depan untuk orang Papua berdiri sejajar dengan provinsi lain di Indonesia ataukan? Negara punya kepentingan tersendiri. Kita simak saja bahwa otonomi khusus di paksakan setelah 21 tahun otonomi khusus jilid 2 di paksakan, daerah otonomi baru (DOB), adalah anak otonomi khusus yang di perpanjangkan untuk memusnakan orang pribumi Papua dengan mendatangkan transmigrasi sebanyak mungkin untuk menguasai orang Papua dengan berbagai macam alasan yang tidak menguntungkan bagi orang Papua.

Transmigrasi

Papua menjadi tanah transmigrasi sejak lama, lihat saja sekeliling kita tanah air kita di kuasai oleh transmigrasi mereka menjadi tuan di atas tanah adat kita , dan banyak provinsi dan kabupaten adalah lapangan pekerjaan mereka untuk menguasai Papua. Pemilik jadi penonton transmigrasi jadi tuan rumah.

Hanya orang Papua sendiri yang akan bangun Papua sendiri.

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...