Sabtu, 13 Mei 2023

Minuman Keras Dan Perjuangan Papua Merdeka Adalah Suami Istri Yang Tidak Bisa Dipisahkan Di Kalangan Sebagian Mahasiswa Asli Papua

Artikel,
Oleh : Stef Ukago  
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Papua- Melangkah Tanpa Alas Kaki_Sebelumnya minta maaf, kalau terlalu keras kritikannya,tapi saya pikir kritikan yang membangun itu tidak papa. Ini kritikan untuk kita semua, penjara besar 2023 !

Saya menulis yang ada,bukan ada-ada. Dalam tulisan kali ini,saya menulis lebih kearah sebagian Mahasiswa asli Papua (MAP) yang aktif di Organ kiri tapi suka minum minuman keras (Miras) atau minuman beralkohol. Mengapa saya menulis ? karena kalau dilihat dengan Mahasiswa yang suka minum Miras ini,apa bila mereka berada di sebuah organ kiri,maka organ tersebut sering menjadi lambat (hal ini fakta).

Kadang saya bertanya-tanya sendiri,mereka punya inisiatif sendiri untuk minum Miras atau di belakang mereka itu ada siapa ? yang pasti jawabannya ada di mereka yang suka minum minuman keras.

Selama tidak merugikan siapa-siapa,boleh-boleh saja anda minum Miras di waktu yang pas,tempat yang tepat dan suasana yang sesuai.Tapi,jangan minum miras kalau tidak bisa kendalikan diri yang akhirnya merugikan orang lain,apa lagi merugikan sebuah organ (Dosa besar).

Kalau dilihat,banyak aktivis perjuangan Papua Merdeka dikalangan MAP yang suka minum Miras. Kalau seperti ini,kapan sebuah perjuangan itu akan maju dan terwujud ? yang ada hanya memperlambat langka dari sebuah perjuangan itu sendiri.

Saya memakai judul “Minuman Keras Dan Perjuangan Papua Merdeka Adalah Suami Istri Yang Tidak Bisa DiPisahkan Di Kalangan Sebagian Mahasiswa asli Papua” karena sering tidak bisa dipisahkan antara Miras dan perjuangan Papua merdeka di sebagian Mahasiswa yang aktif di Organ kiri. 

Jangan memaksa mengawinkan antara Miras dan perjuangan Papua merdeka untuk menjadi suami istri,nanti kehidupannya brantakan. Cukup Indonesia paksa Papua untuk kawin dengan-Nya saja.

Dalam perjungan Papua merdeka,kita sebagai Mahasiswa harus konsisten,mengapa demikian ? karena kita bukan lawan sekelompok penjahat,sekelompok geng motor tapi kita sedang lawan sebuah Negara besar yaitu Indonesia.

Bersatu,Lawan dan rebut kemerdekaan Papua adalah solusi untuk kita orang asli Papua,sebab kalau kita tengok kebelakang dan lihat realita yang sekarang,maka orang asli Papua tidak punya masa depan bersama Indonesia.

#Bersatu,lawan dan Rebut kemerdekaan Papua adalah solusi "Penjara besar,2023".

Post. Admind 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...