Tetesan Air mata ibunda-kota Tua-Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki Banyak orang cerdas di dunia ini. Mereka tersebar di berbagai tempat. Mereka dilahirkan dengan kemampuan intelektual yang tinggi. Di banyak tempat, kecerdasan intelektual semacam ini dikagumi dan dijunjung tinggi oleh kalangan mahasiswa dan masyarakat setempat.
Hidup yang Mulus
Orang-orang cerdas ini biasanya mempunyai pendidikan tinggi. Mereka biasanya bergelar master atau doktor dari institusi pendidikan ternama. Beberapa bahkan mendapatkan gelar tinggi dari negara-negara dengan tingkat pendidikan yang sudah maju.
Mereka juga biasanya sukses dalam karir. Ada yang bekerja di perusahaan swasta, dan menduduki posisi tinggi. Ada yang menjadi pejabat pemerintah, dan memiliki kekuasaan besar. Apapun bidangnya, orang-orang cerdas ini sungguh dikagumi oleh lingkungan sekitarnya terlebih khususnya dunia akademik swasta dan pemerintahan.
Kebodohan Orang-orang Cerdas
Sayangnya, orang-orang cerdas ini kerap kali tidak mampu melihat dunia secara keseluruhan. Mereka dibutakan oleh kecerdasan mereka sendiri. Mereka menjadi sombong, dan kehilangan empati. Mereka tidak mampu melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, atau merasakan penderitaan orang lain di kalangan mahasiswa, pemerintahan, dan masyarakat.
Mereka hidup dalam ilusi, bahwa mereka adalah mahluk-mahluk unggul. Para ilmuwan biasanya terjebak dalam ilusi dan kesombongan semacam ini. Mereka tak merasa bersalah menjadikan tumbuhan, hewan ataupun mahluk lain sebagai bahan eksperimen mereka. Mereka merusak alam atas nama penemuan ilmiah dan terobosan teknologi.
Orang-orang cerdas seringkali tidak kritis. Mereka tidak mempertanyakan pandangan-pandangan yang mereka anut. Mereka mengira, pikiran yang muncul di kepala mereka adalah kebenaran. Akhirnya, mereka kerap kali melakukan kesalahan yang merusak, tanpa mereka sadari.
Mereka juga kerap kali bermulut besar. Mereka gemar mengumbar janji, dan melontarkan kata-kata kebodohan kepada mahasiswa dan masyarakat. Mereka gemar juga memberikan harapan-harapan besar yang, sayangnya, palsu. Orang hanya perlu sedikit kritis, guna melihat kepalsuan yang dibalut dengan kesombongan di dalam diri orang-orang cerdas ini.
Orang-orang cerdas ini seringkali juga penuh dengan kontradiksi. Misalnya, mereka mengaku membela kewalahan mahasiswa dan rakyat. Mereka berbicara soal menyelamatkan dari kewalahan mereka tetapi pada kenyataannya orang-orang cerdas merusak karakter. Mereka berbicara soal hal-hal luhur, sambil menjadi maling yang tak terlihat.
Inilah kebodohan orang-orang cerdas. Jangan terpesona dengan gelar pendidikan tinggi, ataupun jabatan tinggi. Sebenarnya, merekalah justru perusak kehidupan sosial maupun alam, tempat kita semua hidup. Jika kebodohan orang-orang cerdas ini didiamkan, dunia kita akan hancur.
Jangan dipaksa anak kecil, yang tidak bisa berjalan untuk berjalan sendiri, tetapi buat satu pendekatan agar anak kecil bisa berjalan lancar. Biarpun ko pukul kiri kanan pun mereka tidak akan bisa berjalan lancar sehingga awalilah dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang bijaksana adalah kasih latilah mereka berjalan supaya mereka bisa berjalan lancar.
Mari buka mata kita.
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar