Prestasi ini menandai pencapaian gemilang bagi universitas dan mengukuhkan komitmen institusi dalam mendukung kegiatan akademis yang berkualitas tinggi.
Dalam wawancara dengan salah satu mahasiswa, Karim Paul Aronggear menyampaikan bahwa partisipasi dalam ONMIPA memerlukan komitmen yang kuat dan kesiapan yang tidak sekadar diucapkan, tetapi juga diwujudkan melalui tindakan nyata. "Kalau untuk mengikuti ONMIPA itu sendiri berawal dari kemauan kita, ketika kita mau ikut lomba berarti harus siap. 'Kata Siap Saja Tidak Cukup', kita harus melakukan persiapan-persiapan yang berupa tindakan untuk menyatakan bahwa kita benar-benar siap," ujar Karim. Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan terhadap bimbingan dan pembelajaran selama persiapan kompetisi, serta bagaimana keterlibatan dalam kegiatan kampus dapat memperkaya pengalaman mahasiswa di luar rutinitas akademis.
Persiapan untuk mengikuti ONMIPA, menurut Karim, menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam hal manajemen waktu antara kuliah dan bimbingan belajar. Meski demikian, ia berusaha keras untuk menyeimbangkan kedua aspek tersebut, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memberikan kontribusi maksimal terhadap kesiapan dirinya dalam kompetisi. Karim mengakui bahwa mengikuti kegiatan seperti ini membuka wawasan tentang berbagai kesempatan yang tersedia di lingkungan kampus yang seringkali tidak diketahui oleh banyak mahasiswa.
Karim berharap bahwa ke depan, kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Muhammadiyah Sorong dapat lebih ditingkatkan dan mampu memberikan motivasi lebih kepada mahasiswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kampus. "Ketika kita hanya datang dan mengikuti mata kuliah saja, kita tidak akan berkembang. Potensi kita hanya di situ-situ saja. Tapi kalau kita lihat, di dalam kampus ini potensi mahasiswa berbeda-beda," ungkapnya. Dengan demikian, partisipasi aktif dalam kegiatan kampus dapat membantu mahasiswa mengembangkan potensi diri secara lebih komprehensif.(Yegema)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar