Papua, Tetesan Air Mata Ibunda, Pesan Politik yang disampaikan oleh Jubir Dewan Komando Revolusi, Markas Besar OPM TPNPB Victoria LJ. Saul J. Bomay. Mengatakan Buka Prang, Tahan Prang, dan Tutup Prang menuju kebebasan sejati bagi bangsa West Papuapada Hari ini 22 Agustus 2020 .
Toko Dan perintis perjuangan MILITER OPM TPNPB diwilayah Pegunungan Papua sejak tahua 1965, Dan sang deklarator perang dengan semboyan perang pertama pada tahun 1977 bahwa "BUKA PERANG, TAHAN PERANG, DAN TUTUP PERANG setelah Papua Merdeka".
Dalam pidatonya beliau merasa KECEWA Karena Buktar tidak menghargai Undagan Dan penjemputan rakyat Papua namun beliau secara tegas dengan sikap militer menyatakan bahwa kami sudah bayar harga dengan Pengorbanan DARAH Dan Juga ditahanan kolonial NKRI adalah wujud dari perjuangan total dalam mempertahankan NEGARA REPUBLIC OF WEST PAPUA yang sudah Merdeka secara DE FACTO DAN DE JURE, oleh sebab itu Kita tidak bisa melakukan PEPERA kedua Kali Lagi.
Pengakuan harus direbut dengan revolusi total Perang, perang Dan perang hingga merdeka.
Demikian pesan singkat dalam pidato pengucapan syukur penjemputan KORBAN RASISME PEMIMPIN PEMIMPIN PERJUANGAN BANGSA PAPUA pada Hari ini 22 Agustus 2020 di Markas Besar KNPB asrama Rusun. (Saul J. Bomay).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar