Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Jeruk, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Empat lelaki Asmat mengenakan mahkota adat dari bulu kasuari, bertelanjang dada dan kaki. Seorang dari mereka berjongkok di pinggir kubangan lumpur sembari mengais-ngais serpihan kayu. Sementara tiga lelaki lainnya menusuk-nusukkan batang besi kecil dengan ujung runcing berpengait. Terjadi sejak April 2018. Tiba-tiba lelaki yang berjongkok di pinggir kubangan berteriak memanggil tiga temannya. Dengan bahasa daerah Asmat yang cenderung mirip dengung dan sepertinya sangat sulit dipelajari, lelaki itu mengabarkan kepada teman-temannya, bahwa ia menemukan benda magis yang mereka cari. Sontak mereka mencebur ke dalam kubangan, lantas menyerukan suatu gumam secara serempak. Nadanya tegas namun ritmis. “Hoo! Hoo! Hoo! Hoo!” Begitulah kedengarannya. Gumam itu didendangkan dengan suka cita, sambil menggoyang-goyangkan sesuatu yang masih tersembunyi di dalam lumpur. Tampak seirama dan harmoni antara gumam dan gerak tubuh mer