Oleh:Tazkiyatun Nisa
Kau tak pernah marah,saat aku menduduki-Mu . . .
Beraneka ragam bentuk-Mu,
tapi aku yakin kau tetap satu,
yaitu sebagai tempat untuk duduk . . .
Kau teman terbaikku yang aku punya.
Aku bisa naik ke tubuh-Mu
saat aku akan mengganti lampu yang mati.
Kebanyakan orang memanggil-Mu
dengan sebutan, bang-Ku . . . .
Terlihat singkat tapi penuh makna.
Kau sabar, ketika berbagai pantat orang
menempel pada tubuh-Mu. . .
Aku tahu, kau ingin marah..
Tapi aku percaya pada-Mu, bahwa
kau selalu kuat menghadapi rintangan yang berat. . .
Asal kau tahu . . .
Sekarang aku mempunyai banyak teman.
Tapi hanya ada satu teman yang selalu dihati-Mu.
Yaitu kamu,
bangku. . . .
Teman curhat-Ku.
Selalu ada dalam suka dan duka-Mu.
Dan setia pada-Mu.
Terima kasih teman sejati-Mu . . .
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar