Sabtu, 15 Oktober 2022

Tuhan Allah membenarkan Perang TPNPB OPM Selama 60 Tahun di Papua

Artikel oleh: JL
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Australia, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Tuhan Allah membenarkan Perang TPNPB OPM Selama 60 Tahun di Papua.

3 alasan kebenaran menurut hukum perang revolusi TPNPB OPM melawan Indonesia.

Pertama, 

TPNPB OPM perang di papua bukan untuk membunuh orang sembarangan tanpa alasan, tanpa pengertian, tanpa kebenaran tetapi sifat dasar perjuangan TPNPB OPM adalah untuk melindungi diri dari para pembunuh, perampok, pencuri, di rumah kami milik orang Papua yang bernama Papua Barat sejak Invasi Milliter tahun 1963, jadi selama pelaku pertama, pembunuh, pencuri, perampok, itu masih merusak rumah kami Tanah papua, maka sangatlah tepat dan benar di mata Tuhan dan di mata hukum Humaniter Internasional untuk mempertahankan diri dan melindungi diri dari pelaku pertama sebagai penjajah, perampok, pembunuh, maka sudah sepatutnya setiap manusia bahkan binatang sekalipun akan melindungi diri untuk bertahan hidup. Jadi kebenaran pertama kenapa TPNPB OPM perang, karena ada aktor pertama perampok dan pencuri masuk ke rumah kami Papua lalu membunuh dan mencuri maka dalam konteks ini, sudah wajib hukumnya orang papua melindungi diri dan TPNPB OPM bertindak sebagai pagar resmi milik Bangsa Papua papua menjaga tanaman dari pencuri, perusak kebun orang papua. Hal semcam ini, terjadi bukan hanya di Papua, tetapi terjadi di setiap Bangsa, misalnya Vieatnam melawan Amerika, Aghanistan melawan Rusia, dan China melawan India, Indonesia melawan Belanda, dan prinsip dasarnya sama bahwa setiap Bangsa mempertahankan dirinya dan Tanah airnya dan itu sudah tidak bisa ditawar lagi apapun alasannga. Dalam konteks ini, Perang TPNPB OPM adalah kebenaran memproteksi dan menjaga ciptaan Tuhan Tanah Papua.

Kedua,

TPNPB OPM melindungi warga sipil yang benar-benar masyarakat biasa yaitu enta dia dari Amerika, jepang, korea, Jawa, yang namanya warga silpil murni, TPNPB OPM melindungi dan menjaga, karena mereka tahu kode etik perang, hukum humaniter wajib melindungi warga sipil, namun beberapa tukang ojek, pekerja jalan, penjaga kios yang terlalu berani masuk ke kampung-kampung basis OPM, mereka TPNPB OPM melalui intelejen melakukan pemantauan, terhadap orang-orang tadi, ternya ditemukan bahwa orang-orang yang bekerja itu punya senjata, maka TPNPB OPM bertindak karena sebelumnya ada penelitian, jadi semua serangan dan aksi TPNPB itu tidak salah sasaran. Logikanya adalah apakah benar seorang warga sipil berani sekalih buka kios dekat Markas OPM itu sangat tidak mungkin, warga yang benar-benar masyarakat tidak berani berada di dekat wilayah perang kecuali penyamaran jadi disini kebenarannya adalah TPNPB OPM bertindak sangat strategis melalui pertimbangan, namun dari pihak pemerintah Indonesia melalukan jumpa Pers, dan selalu mengatakan yang meninggal adalah warga sipil, padahal Intel, Bin, Bais. Jadi disini kebenaran ada pada pihak TPNPB OPM karena TNI/Polri tidak jujur apa adanya lalu menyangkali kematian intel, menang intel memikili tugas semacam itu mati tidak dianggap tanpa nama. 

Ketiga,

Tuntutan TPNPB OPM selama 60 tahun ini, jelas. Bukan Otsus, DOB, UP4B dll. TPNPB minta kedua kombatan senjata, antara Indonesia melalui TNI/Polri dan TPNPB OPM dan organ perjuangan serta para pemimpin kunci papua buka ruangan perundingan segitiga antara Indonesia, Papua, dibawah pengawasan PBB untuk mengakhiri konflik bersenjata terpanjang di Asia tenggara ini secara terhormat, supaya Indonesia dan Papua hidup rukun dan damai seperti sekarang Timor-Timor dan Indonesia hari ini. Tuntutan lainnya adalah mekanisme referedum dibawah pengawasan PBB. Jadi kebenaran ketiga, selama Indonesia tidak buka ruang dan terus menerus memberikan label teroris, kkb dll. Maka selama itu TPNPB OPM akan perang dan korban nyawa tidak bisa di relahkan. 

Kesimpulan

Sesungguhnya orang papua ini, kami tidak mau kejahatan, apalagi perang yang panjang sekalih ini, tetapi masalahnya kejahatan dan perang ini dibawah masuk dari luar ke rumah kami Papua, kami orang papua punya budaya perang tetapi cepat selesai dan aman. Tetapi kutuk perang yang ditabur oleh Indonesia melalui Milliternya ABRI saat itu, kami tolak dengan tegas stop operasi milliter diatas Tanah papua, karena kami bukan orang melayu dan kami tidak pernah pergi ke Jawa sana bikin rusak dan mengambil sumber daya alam.  Jadi bagi setiap orang yang mau papua aman, damai, maka jangan pikir itu akan terjadi melalui DOB, Otsus dll. Tetapi harus ada perundingan resmi kedua kombatan bersenjata ini demi indonesia damai dan papua damai. Jika tidak begitu, nanti lihat besok TPNPB OPM tembak mati beberapa orang dan warga net mulai maki-maki dan itu omong kosong belaka. Semua orang yang cinta damai segera desak Indonesia buka ruang perundingan, mendorong PBB masuk ke Tanah papua. Stop putar-putar, masalah papua jelas, dan solusi juga jelas. 

Catatan, 

Pencerahan terkait situasi Papua, dari dalam kereta.

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...