Rabu, 09 November 2022

PERGILAH

Oleh, Mahesa Jenar
Tepat di kedalaman dadaku, ada kau yang tersisa, melambai-lambai menegak-negakkan asa yang masih ada. Di sisi jantung dan hatiku, di sana kau terus meregang sekuatnya —tak jauh dari lambung dan ginjalku, organ yang juga sangat vital bagi tubuhku. 

Kau, yang dulu tak seorang pun dari ratusan juta manusia bisa menggantikannya. Sekarang? Merupa sia-sia saja.

Di antara desing suara dan riuh pergolakan hati, kau terus lambaikan kedua tanganmu, semakin lemah, lunglai di sana. 

"Aku menyerah. Tak bisa dipaksa terus berkawan dengan resah. Tak peduli apakah dulu pernah tertawa? Pernah bahagia? Aku menyerah," teriakmu. 

Sejenak aku menundukkan kepala, membenarkan setiap ucapanmu. Tiba-tiba ada sebuah lubang besar merekah berdarah-darah tepat di tengah dadaku. Terlihat kau mulai beranjak dari jantung dan hatiku. Bersiap untuk pergi entah ke mana.

Aku mengheningkan cipta untuk waktu yang tersisa, juga untuk cinta yang pernah menentukan bahagia dan derita, untuk semua suka dan duka yang pernah ada.

Aku pernah megap bertahan sebisaku, terlalu lama dikerkah duka, sekuatnya dikerat luka, tercekat pekatnya cemburu, dihajar panas dan dingin rindu —hanya untuk pertaruhkan hidup yang tak pernah kau hargai dengan semestinya, bahkan untuk sekadar bertahan dengan setia saja. 

Pergilah. Aku berdoa untukmu, semoga hidupmu bahagia.

Post. Atmind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP KNPB) menyampaikan klarifikasi resmi terkait pernyataan publik Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat Sebby Sambom

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- KnpbNews, !Badan Pengurus Pusat Komite Nasional ...