Langsung ke konten utama

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua (TPNPB-OPM) Merdeka Kodap VIII Intan Jaya

The TPNPB News-Per 07 Desember 2022

Shared by: Sebby Sambom (Jubir KOMNAS TPNPB-OPM) 
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Kota Jeruk, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua (TPNPB-OPM) Merdeka Kodap VIII Intan Jaya.

TPNPB-OPM dan TNI-POLRI telah terjadi penembakan di mamba pada hari ini jam 02:30 sampai jam 04:00 dalam laporan yang di sampaikan oleh pimpinan kodap 8 Intan Jaya Panglima Undius Kogeya dan Wakil Panglima Apeni Kobogau bawah pihaknya belum ada korban dan begitu pun Pihak TNI-POLRI.

Undius Kogeya juga menyampaikan bahwa pada bulan Desember ini adalah hari besar orang Kristen namun Teroris TNI-POLRI diuan melakukan bunyi Tembakan. Artinya TNI-POLRI meminta kami melakukan pengusiran besar-besaran terhadap masyarakat imigran yang ada di kap intan jaya. Dan kami siap melakukan itu.

Demikian Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM Per 07 Desember 2022, dan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB dibawah Pimpinan Mayjen Terryanus Satto bertanggungjawab atas siaran Pers ini. 

Diteruskan kepada semua pihak oleh Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom, dan terima kasih aats perhatian serta kerja sama yang baik.

Penanggung Jawab Panglima Kodap VIII Intan Jaya:

(Brigjend Undius Kogeya)

Wakil Panglima Kodap VIII Intan JayaJaya:

(Mayor Apeni Kobogau) 

Komandan Operasi kodap VIII Intan Jaya:

(Mayor arel Tipagau)

Staf Operasi:
1). Apeletius Kobogau.
2). Lewis Kogoya
3). Agus Kogoya

Post. Admind.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hat

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H