Syair. Yegema
Aku paham jika kau pilih lelaki itu dan aku tahu isi hati-Mu.Engkau tak bersalah dinda-Ku
Lelaki itu memang layak mendampingi-Mu.
Sebagaimana orang tuamu memilih-Nya dan menolak diri-Ku.
Jika saat itu engkau kebingungan memilih siapa!
tapi karena kau takut durhaka
dan kau putuskan .
Lebih baik membunuh hati yang penuh cinta.
Kulihat engkau menangisi keputusan-Mu, dan itu semakin membuat-Ku perih
nan perih sekali.
Kupaling-Kan muka-Ku dari tatapan mata-Mu yang mulai meredup, karena aku tak tahan melihat derita-Mu.
Aku tahu ...engkau menderita sekali akan keputusan itu.
Ketika kupaksakan tersenyum pada-Mu, tersenyum yang tidak membahagiakan diri-Ku sendiri
senyuman yang mencekik leher
dan membuat aliran darah-Ku tersumbat oleh gumpalan2 sedih.
Lama kita terdiam saat itu
masing masing hati meratapi perpisahaan ini.
Masing masing hati terbunuh oleh cinta.dan tiba-tiba engkau bersumpah dihadapan-Ku.
Cium aku dari pada Mencium kakiu dan memohon maaf atas keputusan itu.
Aku pun memeluk-Mu dari Pada berlutut pada-Mu
dan membisik-Kan kata yg diiringi Sayang dan tangis
engkau sudah benar dinda, jagan salah-Kan diri-Mu.
Ini sudah kehendak Yang Kuasa
sebagaimana DIA yang memberi-Kan cinta pada hati kita
tapi DIA pun tak pernah memadam-Kan api cinta dihati kita, "ini adalah rahasiaNYA".
Engkaupun diam termangu atas kata kata-Ku.
Terlihat engkau pun tersenyum
senyum paling indah yg pernah terlihat oleh-Ku, Hai duhai.
Lalu kau rebah-Kan kepala-Mu di dada-Ku dan berucap lirih
karna cinta ini hanya untuk NYA dan untuk-Mu bukan untuk dia
meskipun aku hidup bersama-Nya.
Akupun menjawab
cinta-Ku juga untuk NYA dan untuk-Mu bukan untuk lain-Nya
maka aku akan berdo'a pada NYA.
Robbi, bahagiakanlah kami dengan api cinta MU.
dan kami rela dengan keadaan ini, karena kami hanya berharap cinta dan roh MU,
Kota Jeruk 11 - 01- 2023
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar