Langsung ke konten utama

PERNYATAAN TEGAS KETUA OPM KEPADA PRESIDENT INDONESIA JOKO WIDODO, TENTANG NYAWA LUKAS ENEMBE & SEMUA NYAWA NYAWA PEJABAT NKRI DIBUMI PAPUA

OLEH: One People One Soul. 
           Chr'Com of OPM TPNPB. 
            Jeffrey Bombanak.
Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua PNG, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Jabatan Gubernur Papua Adalah Jabatan Administrasi Kolonial NKRI Dibumi Papua, Namun Nyawa Lukas Enembe Dan Nyawa Orang Papua Lainnya Adalah Milik TUHAN Dan Milik Bangsa Papua Berdasarkan Hukum Tuhan Dan Hukum Adat Bangsa Papua.

("Pemerintah Kolonial Indonesia Memiliki AMBISI Untuk Membunuh Manusia Papua Dan Mencuri Semua Hasil Kekayaan Alam Papua, Namun Saya Memiliki Tanggung Jawab Untuk Memproteksi Kekayaan Alam Papua Dan Nyawa Nyawa Seluruh Rakyat Papua Dihadapan Tuhan Dan Alam Semesta Adalah Mandat Rakyat Papua Dan Simpah Janji Saya Dihadapan Tuhan Berdasarkan Konstitusi 1 Juli 1971")
Oleh Ketua OPM TPNPB.

Syukur BagiMu Tuhan, Hai Tanahku Papua !

REALITAS KOLONISASI INDONESIA Dibumi Papua Hingga 60 tahun sejak 1963 hingga 2023 adalah pengalaman pahit Yang tidak Akan pernah dilupakan oleh segenap bangsa Papua Dari generasi ke generasi.

Indonesia adalah bangsa BIADAB Yang tidak memiliki moral Dan Etika terhadap Rakyat Bangsa Papua, KEBIADABAN NKRI Dibumi Papua Sedang terjadi Dan disaksikan oleh Tuhan Dan KEBENARAN nya Serta Bangsa Bangsa lain Dibumi.

Pemerintah kolonial NKRI adalah pencuri seluruh HASIL KEKAYAAN ALAM PAPUA, Dan PEMBUNUH Seluruh Nilai Nilai adat Dan budaya Papua Termasuk Manusia Papua Hingga Sejarah MENCATAT kurang Lebih 500 Ribu jiwa Rakyat Papua dibantai Tanpa Ada pertanggung Jawaban secara Politik Dan Hukum oleh pemerintah kolonial Indonesia terhadap Rakyat Bangsa Papua.

Kami menyadari bahwa POLITISASI NKRI Dibumi Papua Yang saling menguntungkan antara konspirasi KAPITALIS International Dibumi Papua Sedang memalangkan nasib Bangsa Papua Dari Berbagai kepentingan Dalam politik NKRI, politik regional hingga kepentingan ekonomi politik International Yang Masih terus berlanjut menyiksa Manusia Papua Dari Berbagai dimensi Kehidupan ALAM semesta bumi Papua.

Rakyat Papua Didalam NKRI adalah penjarah Besar, setiap products Hukum kolonial sejak New York agreement 15 Augustus 1962, yang melegalkan AMBISI KONTRAK FREEPORT 7 APRIL 1967 Dan Proses PEPERA 1969 Yang tidak demokratik Serta Implementasi OTSUS 2001 hingga DOB atau PEMEKARAN 2022 adalah rancangan products Hukum Yang saat ini sedang membunuh Dan memenjarahkan tanah Dan Manusia Papua.

Nyawa Lukas Enembe Dan Nyawa Nyawa Orang Papua Lainnya Yang Mengabdi pada Administrasi Kolonial NKRI sejak tahun 1960an hingga saat ini Menjadi target BUNUH kolonial NKRI Dibumi Papua adalah Tindakan pelanggaran HAM BERAT, Dan Tindakan KEBIADABAN NKRI bagi Rakyat Papua Yang Harus dipertanggung jawabkan oleh NKRI terhadap Rakyat Papua.

Organisasi Papua Merdeka (OPM) Bersama sayap Militernya TPNPB Adalah Organisasi Perjuangan Bangsa Papua Untuk Memproteksi Kekayaan Alam Papua Dan Nyawa Dari seluruh Rakyat Papua maka itu pada kesempatan Kami Meminta kepada pemerintah Kolonial NKRI Khusus president JOKO WIDODO untuk MENJAMIN NYAWA DARI LUKAS ENEMBE Dalam Proses penyelidikan KPK, JIKA LUKAS ENEMBE MENINGGAL DALAM PROSES PENYELIDIKAN KPK HINGGA PROSES PENAHANAN DI JERUJI PENJARAH NKRI Maka Organisasi Papua Merdeka (OPM), Akan mengambil Tindakan Tegas Sebagai konsekwensi logis Dalam Perjuangan Bangsa Papua Melawan Kolonial NKRI Dibumi Papua.

Demikian Pertanyaan ini dibuat Untuk diperhatikan oleh president Indonesia JOKO WIDODO Dan pemerintah Indonesia Serta KPK Indonesia Demi penghormatan terhadap Nyawa Lukas Enembe Dan pejabat pejabat administrasi kolonial NKRI Dibumi Papua.

Dikeluarkan Dari Kantor Pusat Perjuangan Bangsa Papua, Markas Besar OPM TPNPB Victoria, Pada 11 January 2023, Oleh Penanggung Jawab Politik Perjuangan Bangsa Papua.

One People One Soul.
Chr'Com of OPM TPNPB.

Jeffrey Bomanak.
________________________
STRONG STATEMENT OF THE CHAIRMAN OF OPM TO INDONESIAN PRESIDENT JOKO WIDODO, REGARDING THE LIFE OF LUKAS ENEMBE & ALL THE LIVES OF NKRI OFFICIALS IN EARTH PAPUA; 
The position of the Governor of Papua is the Colonial Administrative Position of the Unitary State of the Republic of Indonesia in Papua. However, the life of Lukas Enembe and the lives of other Papuans belong to God and belong to the Papuan people based on God's law and the customary law of the Papuan people. 

("The Indonesian colonial government had the ambition to kill Papuan people and steal all of Papua's natural wealth, but I have the responsibility to protect Papua's natural wealth and the lives of all Papuan people. Before God and the universe, this is the mandate of the Papuan people and my pledge before God. Under the Constitution of 1 July 1971") 
By the Chairman of the OPM TPNPB. 

Thank You God, O My Land of Papua! 

THE REALITY OF INDONESIAN COLONIZATION On the land of Papua Up to 60 years from 1963 to 2023 was a bitter experience that all Papuan people will never forget. From generation to generation. 

Indonesia is a barbaric nation that has no morals and ethics towards the people of the Papuan people, the atrocities of the Unitary State of the Republic of Indonesia in Papua are happening and being witnessed by God and his TRUTH as well as other nations on earth. 

The colonial government of the Unitary State of the Republic of Indonesia was the thief of all of PAPUA'S NATURAL WEALTH, and the KILLER of all Papuan customary and cultural values, including Papuan people. 

History has recorded approximately 500,000 Papuan people's lives being massacred without any political and legal accountability by the Indonesian colonial government against the Papuan people. . 

We realize that the POLITIZATION of the Unitary State of the Republic of Indonesia in Papua, which is mutually beneficial between international capitalist conspiracies in the land of Papua, is hampering the fate of the Papuan people from various interests in the politics of the Republic of Indonesia, regional politics to international political economic interests which continue to torture Papuan people from various dimensions of life in the universe of the earth of Papua.

The Papuan people within the Unitary State of the Republic of Indonesia are big plunderers, every product of colonial law since the New York agreement of 15 August 1962, which legalized the FREEPORT CONTRACT AMBITIONS of 7 APRIL 1967 and the undemocratic PEPERA 1969 process and the implementation of OTSUS 2001 to DOB ​​or PEMEKARAN 2022 are draft legal products which are currently this is killing and plundering the land and people of Papua. 

The Life of Lukas Enembe and the Lives of Other Papuans Who Served the Colonial Administration of the Unitary Republic of Indonesia from the 1960s until now Being the target of KILL for the colonial Unitary State of the Republic of Indonesia in Papua are acts of SERIOUS human rights violations, and acts of inhumanity of the Unitary Republic of Indonesia for the people of Papua which the Unitary State of the Republic of Indonesia must be responsible for towards the people of Papua . 

The Free Papua Organization (OPM) and its military wing TPNPB are the Papuan Nation's Organization of Struggle to Protect Papua's Natural Wealth and the Lives of All Papuan People. 

Therefore, on this occasion, we ask the Colonial government of the Republic of Indonesia, especially President JOKO WIDODO, to GUARANTEE THE LIFE OF LUKAS ENEMBE in the KPK investigation process. , IF LUKAS ENEMBE DIES DURING THE KPK INVESTIGATION PROCESS UNTIL THE DETERMINATION PROCESS IN THE NKRI PILOTORS, then the Free Papua Organization (OPM), will take decisive action as a logical consequence in the struggle of the Papuan people against the colonial NKRI in Papua. 

Thus this question was made for the attention of the Indonesian president JOKO WIDODO and the Indonesian government and the Indonesian KPK for the sake of respect for the life of Lukas Enembe and officials of the colonial administration of the Republic of Indonesia in Papua. 

Issued from the Central Office of the Struggle of the Papuan Nation, OPM TPNPB Headquarters Victoria, on January 11 2023, by the Person in Charge of the Politics of the Papuan Nation's Struggle. 

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...