Oleh. Aniidogiyaiyamewa
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Holandia, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Bahwa manusia Papua selama ini diperbudak oleh ego, gengsi, dan ambisi, visi-misi, agama, suku, wilayah adat, kepentingan, organisasi, perhimpunan, dan tokoh. Manusia Papua tidak menyadari dirinya sebagai manusia yang semestinya menjadi dirinya sendiri dalam menentukan nasibnya sebagai bangsa yang bebas dan merdeka.
Orang asli Papua OAP harus sadar bahwa mereka berjuang mewujudkan Free West Papua itu, pertama tama bukan karena dogmatisme, fundamnelisme tradisional dalam suku, budaya, agama, parta, organisasi, tokoh, wilayah adat, dan pandangan politik, tetapi pertama tama karena memang pada hakikatnya harus melakukan itu karena kita adalah budak di mata sistem kolonialisme NKRI dan sekutunya.
Motivasi dan orientasi manusia Papua dalam memperjuangkan nasibnya sendiri harus jelas, tegas, murni, suci dan kokoh tanpa embel, intervensi dan campur tangan dogmatisme dan fundamnelisme apapun.
Bahwa yang ada dalam darah, nadi, dan napas manusia Papua hanyalah ideologi, nasionalisme dan patriotisme sejati, tanpa diperbudak oleh siapapun.
Bangsa West Papua tidak mendasarkan diri sebagai manusia utuh atau integral yang mesti berjuang secara sadar, bertanggung jawab dan lepas bebas atau dalam istilah Nietzsche adalah manusia bermoralitas tuan, manusia super.
Manusia OAP sebagai “manusia tuan/super.
Kita sudah memotret manusia budak/lemah dan refleksi filosofis bahwa OAP sebagai manusia budak/lemah dalam siklus dan diskursus perjuangan Free West Papua melalui pikiran filosofis Nietzsche.
Sekarang sebaliknya dalam satu tarikan napas yang sama kita akan merefleksikan bersama bagaimana OAP dipandang sebagai manusia tuan/super/kuat dalam hegemoni, dinamika dan dialektika perjuangan bangsa West Papua menuju self determination.
Potret manusia Papua sebagai manusia super itu dapat kita saksikan dengan mereferensikan fenomena perjuangan, pergerakan dan perlawanan bangsa West Papua menentukan nasibnya sendiri
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar