Artikel.
oleh: Alesya Susyati
Tetesan Air Mata Ibunda- Kota Tua Planet Rapuh-Melangkah Tanpa Alas Kaki_Pada masa lalu, manusia menaklukkan dunia berkat kemampuan uniknya untuk percaya pada mitos-mitos kolektif tentang dewa, uang, kesetaraan dan kebebasan—seperti dijelaskan dalam buku Sapiens.
Dalam buku Homo Deus, Prof. Harari menelaah ke masa depan dan mengeksplorasi bagaimana kekuatan global bergeser: kekuatan utama evolusi—seleksi alam—digantikan oleh teknologi baru tingkat dewa, seperti kecerdasan buatan dan rekayasa genetika. Inilah era Homo deus.
.
Memadukan sains, sejarah, filsafat, dan cabang ilmunya, Prof. Harari menunjukkan visi masa depan yang awalnya tak dapat dipahami tapi kemudian tak terbantahkan: manusia akan kehilangan tak cuma dominasinya atas dunia, tapi juga semuanya. Manusia akan tergantikan oleh mesin; atas nama kebebasan dan individualisme, mitos humanis akan dibuang bak kaset lama yang usang. Seiring Homo sapiens menjadi Homo deus, muncul pertanyaan fundamental: ke mana kita pergi dari sini? Takdir baru apa yang kita jalani? Proyek apa yang harus kita lakukan? Bagaimana kita melindungi planet rapuh ini dan umat manusianya dari kekuatan destruktif kita sendiri?
.
Buku ini mengeksplorasi proyek, impian, dan mimpi buruk yang akan membentuk abad ke-21—dari mengatasi kematian hingga menciptakan kehidupan buatan. Dikupas oleh banyak media massa ternama dunia dan terjual 2 juta kopi hanya dalam tempo setahun sejak pertama terbit pada akhir 2016, buku ini akan mengguncang kesadaran kita ihwal masa depan umat manusia.
.
Judul: Homo Deus: Masa Depan Umat Manusia
Penulis: Yuval Noah Harari
Penerjemah: Yanto Musthofa
Editor: Nunung Wiyati
Proofreader: Chaerul Arif
Desain sampul: Ujang Prayana
Tata letak: Alesya E. Susanti
Genre: Sejarah
Penerbit: Alvabet
Ukuran: 15 x 20 cm
Tebal: 540 halaman (3 cm)
Berat: 600 gr
ISBN: 978-602-6577-33-7
.
Website : https://shafee.id/homodeus
Whatsapp : +62 81218049066
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar