Sabtu, 06 Mei 2023

Kita Terbiasa

Mahesa Jenar
"Kita, sepasang yang lelah dan patah," katamu lirih.

Aku mengiyakan dengan sedikit enggan, berusaha memaklumi kegundahanmu, karena kita yang semakin terbiasa bertengkar, meski untuk perkara kecil yang tak masuk akal. Aku tahu, kau semakin ragu pada semua jalan ke depan bersamaku. Kau seperti ketakutan oleh deras hujan yang kau buat sendiri. Entahlah, apa bisa segalanya bertahan sebelum angin memaksanya patuh, atau gelap membuat kesepian semakin penuh. Sementara derap kaki-kaki kita semakin tak searah, aku ke mana dan engkau entah di mana.

"Jangan khawatir, Sayang. Semuanya akan baik-baik saja," jawabku lebih lirih lagi.

Kemudian aku kirim semua kata-kata penenang untuk meluruhkan egomu, menjadikan pelukan menjadi semakin hangat, dan bisa melangkah hingga ke tempat yang jauh, agar gelap yang membuat kita kesepian menjadi luruh.

"Kita coba sekali lagi," secara bersamaan kita ucapkan kalimat ini. Ajaib. 

Kita pun saling berpandangan, meski terasa hambar dan sedikit dipaksakan. Kurasa kita tak mau menambah kelam, pada wajah-wajah tak sabar kita. Tiba-tiba aku tersadar, kita hanyalah sepasang nyeri yang terpasung terus-menerus, sampai datangnya kerelaan untuk saling melupakan, tapi entah kapan.

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...