Tetesan Air Mata Ibunda- Kota Tua Holandia- Melangkah Tanpa Alas Kaki_“yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh.
Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya. (Yesaya 46:11)
Sejak lama dalam Theologia hal ini sudah di ketahui namun sedikit yang mengetahui bahwa burung ganas dimaksud adalah “Kasuari” penghuni hutan hujan soliter dan tidak berpindah-pindah, hutan padang rumput, hutan mangrove yang berdekatan dengan perkebunan buah. Burung ini adalah habitat asli kepulauan Papua dan Australia.
Di kutip dari inet. detik.com Burung ini adalah piaraan manusia purba dan dikatakan ganas, kasuari memiliki cakar yang tajam seperti belati, mampu menendang dengan sangat kuat. Satu tendangan dari burung ini bisa mengeluarkan isi perut manusia saking kerasnya.
Sisa-sisa kulit telur 18.000 tahun yang lalu menjadi petunjuk akan hal ini.
"Ini bukan unggas kecil, ini adalah burung besar, kasar, dan tidak bisa terbang yang dapat mengeluarkan isi perut Anda," antropolog Kristina Douglass menjelaskan kepada Science Alert, Kamis (30/9/2021).
Memang benar kesaksian firman yang turun pada nabi Yesaya tersebut bahwa burung ganas berada di negeri timur, dan kemungkinan burung tersebut adalah kasuari sebagaimana fakta science.
kisah burung ganas ini ada pada cerita Pemberontak serta simbolisme nya.
Ayat dalam kisah Yesaya tersebut berada dalam alur yang menceritaan kejatuhan dewa-dewa Babel setelah raja nya, dan pada ayat tersebut Allah mengungkit pemberontak dimana adalah orang yang memiliki emas dan perak lalu membuat patung dari emas (dengan menunjukan kebanggaan) serta menjunjung tinggi hal tersebut dengan tidak mau beranjak dari kesesakan nya, Ini kenapa kemudian Allah katakan : Ingatlah hal itu dan jadilah malu, pertimbangkanlah dalam hati, hai orang-orang pemberontak (Yesaya 46:8)
Saudara jika anda tidak mau dalam perumpamaan orang yang memiliki emas dan perak dengan meninggikan nya lalu lupa akan keputusan firman, jangan menggunakan simbol-simbol kejatuhan babel, disini sama hal nya bintang fajar dimana dalam Yesaya 14:12, bahwa simbol itu di tujukan pada Raja babel yang telah jatuh.
Saya Tahu pasti kita tidak akan menerima hal demikian, sebab sudah tertulis dan dapat di umpamakan sebagai pemilik emas serta perak dan menyimbolkan emas nya sebagai patung atau hal yang di puja, hingga mempertahankan hal tersebut bersesakan dan dianggap pemberontak yang tidak ingat tanpa malu dengan mengabaikan Firman.
Sebab faktanya orang yang menjunjung bendera kejatuhan babel ini bahkan tidak melakukan keputusan Al-kitab dengan sebenar nya. kelepasan sion yang tidak bertanggung akan di berikan kepada yang tetap dalam Keputusan Elohim di negeri timur.
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar