Sabtu, 08 Juli 2023

Diam-diam Indonesia bersandar di China dan Jepang

Artikel.
Oleh. Sisy Ala Elage
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Amerika Serikat- Melangkah Tanpa Alas kaki_Amerika dan Inggris Terancam, Jepang dan China mulai Pegang Kendali di Tambang Emas West Papua, Timika...?

Tidak panjang lebar, langsung saja pada intinya, bahwa:

1. Indonesia berhasil mendivestasikan 51,23% Saham Freeport milik PT. Rio Tinto (Inggris) kepada PT. Inalum (tahun 2013, Nippon Asahan Alumunium) yang mana Jepang memegang saham terbesar, 65%. 

2. Divestasi itu mengharuskan Indonesia membayar surat Obligasi kepada Inggris, yang mana pinjamannya berasal dari Bank Jepang, Tiongkok dan Bangkok.

3. Indonesia berhasil meneken kontrak dengan China ENFI Engineering di tahun 2018, untuk Sumur Bor, Mesin Bor dan Jaringan Internet 5G. 

4. Freeport harus membayar biaya kontak ke Jepang (Chiyoda Kogya Internasional Indonesia) sebesar 43 Triliun untuk pembangunan Smelter di Gresik. Ditambah lagi Jepang (MMC) memegang saham 75% di PT. Smelting Gresik.

5. 2 Mesin Bor (khusus underground mining), Kereta Bawah Tanah dan Jaringan 5G telah diresmikan oleh Jokowi di Timika. Itu artinya, China sudah mulai memegang kendali. 

6. Amerika Serikat mulai ngotot kepada Jepang (PT. Chiyoda Kogya Internasional) untuk segera selesai Smelter di tahun 2024. Agar dapat melunasi utang dalam hitungan 1-3 Tahun. Sebab, pendapatan produksi peleburan konsentrat sebelumnya di PT. Smelting hanya mencapai 150 triliun per tahun. Dipastikan dengan dibangunnya Smelter Gresik, pendapatan per tahun mencapai 300-500 Triliun, yang mana itu berarti dapat lunasi utang dan tutup modal.

7. PT. Rio Tinto (Inggris) sampai saat ini masih berutang kepada Indonesia sebesar Rp. 56 Triliun (Barangkali lebih). Sementara Amerika Serikat (Freeport) sepertinya "Garang". Ini terbukti dari serangan Amerika Serikat dan Inggris ke Indonesia dengan menggunakan isu pelanggaran HAM di Papua. Terlihat jelas di UPR (Universal Periodik Report).

8. Rupanya, Diam-diam Indonesia bersandar di China dan Jepang. China ENFI Engineering dan Chiyoda Kogya Internasional serta MCC (Jepang) perlahan menggeser posisi Inggris (PT. R

Poa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EVALUASI KRITIS 63 TAHUN UNCEN: PENGETAHUAN, KEKUASAAN, DAN PENJAJAHAN

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Karena sering saya dituduh provokator mahasiswa U...