Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Helekim Yalimo_ Melangkah Tanpa Alaskaki_ Selasa, 15 Agustus 2023 Pukul 07;00 Wpb hingga sore . Jutaan rakyat Papua duduki ibu kota Elelim Kabupaten Yalimu memprotes Perjanjian New York Agreement 1962 dan Lawan Rasisme kolonialisme Indonesia terhadap bangsa Papua Barat."
Aksi Damai ini berjalan lancar, aman, Dami hingga selesai dengan baik. Sesuai yang di harapan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Yalimo.
Pada Hari Sabtu tanggal 12/08/2023 KNPB wilayah Yalimo mengadakan rapat untuk membahas tentang Aksi hari New York agreement tahun ini. Anggota KNPB hadir kurang lebih 35 orang di sekretariat KNPB wilayah Yalimo.
Hasil kesepakatan bersama antara NGR dan KNPB wilayah Yalimo menetapkan untuk turun jalan demo damai di kantor DPRD kabupaten Yalimo.
Pada hari Minggu tanggal 13/08/2023 yang bertugas membagikan selebaran ke seluruh titik kumpul sesuai arahan rapat hari Sabtu. Semua berjalan aman dan lancar.
Korlap umum
1. Yerry Mabel
2. Dance Mabel
3. Lass Kepno
Hari Senin tanggal 14/08/2023 mempersiapkan semua atribut dan perlengkapan Aksi mulai dari tali komando sampai dengan song sistem. Titik kumpul ada 4 titik diantara jalan Ohoam, Yabema, Aluis, tanah pasir dan pasar.
Pada hari Selasa, tanggal 15/08/2023 pagi jam 6 subuh sampai jam 7 pagi menyampaikan himbauan umum menggunakan mobil komando, sehingga rakyat Papua di Yalimo mulai mendekati titik kumpul yang sudah ditetapkan dalam rapat. Semua mulai mendekati titik aksi depan kantor DPRD kabupaten Yalimo. Ratusan rakyat Papua di Yalimo memadati lapangan DPRD kabupaten Yalimo.
Pukul 09:15 WP mulai membuka orasi oleh pengacara Dance Mabel (ketua diplomasi)
Semua orasi diawali oleh doa bpk.....dari gereja Gjrp Papua. Orator pertama diberikan waktu kepada Niew Guinea raad (NGR) sebagai penanggung jawab politik bangsa Papua barat, disampaikan oleh wakil ketua NGR La-pago (lass kepno), kemudian berikutnya kepada pemerintah kampung, disampaikan oleh Yoss Wandik (jubir KNPB wilayah Yalimo). Selanjutnya memberikan waktu kepada tokoh adat Lukas Kepno (kepala Distrik Elelim), orator berikutnya diberikan waktu kepada tokoh pemuda (SDR. San Faluk). Orator berikutnya diberikan waktu kepada tokoh belajar mahasiswa (SDR. Piter walilo). Orator berikutnya diberikan waktu kepada tokoh perempuan (ibu. Domes Wandikbo). Orator berikutnya diberikan waktu kepada komite Nasional Papua barat KNPB wilayah Yalimo dan sekaligus memberikan pernyataan sikap kepada dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten Yalimo.
Dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten Yalimo yang hadir menerima aspirasi rakyat Papua di Yalimo terkait hari new York agreement oleh dua dewan diantaranya bapak Eddy Peyon dan dewan Benny walianggen. Mereka menyambut baik kehadiran rakyat Papua di Yalimo dan komitmen melanjutkan aspirasi ke tingkat provinsi Papua untuk di paripurnakan.
Doa penutup oleh gereja Gingmi Papua (bpk. Heselo). Selanjutnya korlap umum mengarah kepada seluruh rakyat Papua membubarkan diri masing-masing dengan tertib dan terkendali sampai ke sekretariat KNPB wilayah Yalimo.
Pertanyaan Sikap Politik Sebagai berikut;
PERNYATAAN SIKAP BANGSA PAPUA
Memperingati Hari Lahirnya New York Agreement 15 Agustus 1962
Dan Hari Rasisme Bangsa Papua
Salam Pembebasan Nasional !!
Hari ini genap 61 tahun Persetujuan New York dilahirkan oleh Indonesia dan Belanda karena sengketa wilayah West
Papua. Persetujuan itu merupakan resolusi konflik yang diterima oleh PBB dalam penanganan kasus wilayah West
Papua.
Persetujuan itu dipandang oleh PBB sebagai jalan tengah penyelesaian konflik kedua Negara yakni Belanda
dan Amerika. Akan tetapi persetujuan itu sendiri melahirkan malapetaka bagi bangsa Papua sejak administrasi wilayah
West Papua jatuh ke tangan Indonesia sesuai persetujuan itu.
Perlu diketahui bahwa New York Agreement adalah naskah persetujuan yang dibuat oleh Amerika untuk
mengamankan kepentingan Politik Ekonomi dunia di Papua melalui Indonesia.
Persetujuan itu terpaksa ditandatangani oleh Belanda karena Indonesia memainkan konspirasinya melalui politik bebas aktifnya bersekutu dengan negaranegara Komunis sehingga Belanda yang adalah sekutu blok barat dibujuk oleh Amerika untuk menyerahkan wilayah
Nederland Niuew Guinea -West Papua ke Indonesia untuk meredam konflik kedua blok.
Konspirasi itu kemudian melegalkan status Indonesia di Papua sebagai penguasa administrasi wilayah tanpa
mengindahkan proses pendirian negara Papua yang telah berlangsung dibawah pemerintahan Kerajaan Nederland.
Konspirasi politik Indonesia dan Amerika itu tanpa memperhatikan hak-hak fundamental bangsa-bangsa yang dijamin
didalam Piagam PBB. Dimana wilayah West Papua sebagai wilayah jajahan Belanda pernah dimasukan ke dalam
daftar wilayah tak berpemerintahan sendiri di Komite Dekolonisasi PBB untuk dipersiapan menjadi sebuah negara
merdeka sesuai dengan Ketentuan Piagam PBB pasal 73 yang menekankan kewajiban pemberian kemerdekaan bagi
wilayah-wilayah jajahan.
Karna wilayah West Papua adalah salah satu wilayah tak berpemerintahan yang ada dibawah koloni Belanda maka
pada 6 Februari 1947 Belanda, Prancis dan Inggris telah menyepakati Canbera Agreement dan terbentuk Komisi
Pasifik Selatan (South Pasific Commition) yang berkedudukan di Noumea Kaledonia Baru. Komisi itu terbentuk untuk
mempercepat pembangunan wilayah-wilayah tak berpemerintahan sendiri untuk selanjutnya diberikan hak kepada
bangsa-bangsa yang terkoloni itu untuk menentukan nasib sendiri termasuk West Papua.
Dengan dasar itu, Belanda sebagai Penguasa administrsi West Papua mengambil peran sebagai wali untuk
mepersiapkan bangsa Papua untuk berpemerintahan sendiri sesuai dengan mandat Pasal 66 Piagam PBB tentang
Sistem Perwalian.
Berdasarkan semangat itu Belanda kemudian mengeluarkan Ketetapan no.1 Tahun 1950 tentang Pembangunan Wilayah Nederland Niuew Guinea/West Papua yang kemudian dibagi dalam 20 tahun persiapan Sumber Daya Manusia, Infrastruktur dan Persiapan Pemerintahan yang direncanakan mulai berjalan sejak
1951-1971.
Berdasarkan hal itu, pemerintah Nederland Nieuw Guinea mulai membangun wilayah West Papua dengan
dibukanya Sekolah Pemerintahan, Akademi Kepolisian, Akademi Militer, Sekolah Kedokteran dan juga pelatihanpelatian teknik bangunan dan otomotif sejak 1951 sampai dengan 1960.
Pada tahun 1960 itu telah ada lebih dari 400 orang terdidik di Papua yang dipekerjakan mulai dari Kepala, Kepala Distrik, Guru dan petugas-petuas kesehatan.
Kemudian pada tahun 1960 itu juga dibentuk satuan Kepolisian Papua dan satu Komando militer yang dikenal sebagai pasukan PVK.
Itu adalah masa persiapan dalam 10 tahun pembangunan pertama wilayah West Papua sebagai
tahapan awal menuju penentuan nasib sendiri bangsa Papua.
Tahapan kedua yakni 10 tahun pembangunan
berikut direncanakan untuk dimulai sejak 1961-1971.
Proses 10 tahun pembangunan berikutnya adalah dengan
mempersiapkan pemerintahan dan system politik bangsa Papua sehingga dimulai dengan lahirnya partai-partai Poltik
sebanyak 12 partai dan kemudian membentuk Nieuw Guinea Raad dan diresmikan pada 5 April 1961. Dan sejak 19 Oktober 1961 NGR melakukan sidang pertamanya dan melakukan penetapan Manivesto Politik bangsa Papua yang.KNPB,Mengajarkan kami , untuk bertahan dlm situasi seburuk apapun.
Dan KNPB akan terus nyalakan api revolusi,sampai Mengakhiri penderitaan rakyat Papua.
Hidup KNPB
By. Hans Mabel
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar