Jumat, 06 Oktober 2023

Deiyai DuluTanah Subur tetapi Sekarang Tanah Kapur


Tetesan Air Mata Ibunda- Deiyai Damabgata- Melangkah Tanpa Alas Kaki-Peresmian Pastoran Kristus Kebangkitan Kita K3 Damabagata Tigi Timur Deiyai pada Jumat 06/10/1023, Uskup Diosesan Keuskupan Timika mengaku Jangan dibangun tanah Kapur, Deiyai dulunya Tanah subur sekarang Tanah Kapur.

Peresmian dan pembukan atau gunting pita di pintu Pastoran yang baru di K3 Damabagata diberkati oleh Pastor Diosesan Keuskupan Timika Imam Marten Ekowaibi Kuayo Pr.

Dalam penyampaian pastor Marten Kuayo mengatakan Deiyai adalah Tanah subur sekarang Tanah Kapur. Umat paroki K3 Damabagata harus renung kembali agar tanah ini bisa kembali seperti tanah subur yang alami lalu.

Lanjut pastor Diosesan bahwa, Tanah Kapur adalah Tanah Tandus, Tanah kapur adalah Tanah kering maka harus segerah kembalikan dengan cara kerja yang murni dan diatas kebenaran bukan dibut-buat oleh Manusia, agar tanah yang subur sesuai dahulu kala.

Lanjut juga bahwa, iman manusia bisa di bangun gedung pastoran Kristus Kebangkitan kita Damabagata tetapi, pandangan saya semua belum stabil maka iman manusia harus dibangun dalam kebenaran, kata Pastor Koayo.

BOP telah lama kami bangun tetapi sampai sekarang BOB belum terwujud kata Pastor Marten Kuayo dalam seka-Sela sambutan pada siang tadi.

BOP adalah Bodiya, Owa, dan Piya, saat ini ditinggalkan secara berlahan-pahan akhirnya seluruh kombas sudah naik Rumput baik itu kebun maupun di rumah keluarga, Maupun emawa owada, lanjut pastor.

Pastor mengtakan, Tungku Api bukan pikir yang jhau-jhau tapi Asap naik dirumah, di Emawa, di Komas dan di Stase dan juga paroki, kembali Tanah Kudus bukan memikirkan hal-hal aneh-aneh tetapi berkebun, bertani, beternak, disitulah dia akan kembali secara alami. Membuat tidak tidak maka Tanah Deiyai yang subur menjadi tanah Tandus, tanah kering dan Tanah Jadi Tanah Kapur.

Pastor juga mengatakan Umat Paroki damabata dengan keras membangun Pastoran, Tetapi saya melihat itu belum lengkap dan kosong, bukan dibangun dengan iman Katolik, lanjutnya.

Umat harus melihat dan harus refleksi kembali adalah....
1. Uskup menyampaikan mengapa dikatakan tanah subur itu dulu, tapi sekarang tanah kapur.....
2. Mengapa uskup bisa dikatakan pastorang yang megah dan bagus tetapi tidak di bangun dengan iman Katolik...! Dan bukan itu sebuh Gedung  pada dasarnya gedung pastoran yang cukup unik...?
3. Mengapa uskup bisa dikatakan tanah sebagai tempat suci.. dan Tungku api harus menyalakan.. 
4. Mengapa pemikiran kita sebagai manusia tidak sesuai arah Iman gereja Katolik, apa penyebabnya apa pemikirannya dan apa perbuatanny...? Karna jika salah maka manusia yang buat sehingga salah  dalam gereja keluarga maupun dalam sesama..?
Jangan memikirkan pikiran aneh di gereja maupun di keluarga sebap hari ini tanah telah dikatan Tanah Kapur. ( Yegema)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...