Artikel.
Oleh. Pena Darah
Pada pagi hari , kabut pagi yang masih terlihat di muka bumi. Di lembah dan gunung pun masih melambai-lambai embun pagi yang berabu itu, salah seorang lelaki yang mengenakan hitam jas di tubuh yang hitam itu,di bangunkan dari tidur, dikamar. Lelaki itu tak di balas diam hening sesaat, hanya perasaan yang dipikirkan siapa itu dari mana datang menggangguku, dipikirkan lalu dibiarkan entah itu perlu atau tidak diberi malastau.Dan, Ia yang bersabar itu mengejabkan mata dan terpaksa melanjutkan tidur. Tapi,hati masih bangun namun terpaksa untuk melanjutkan tidur, tak lama kemudian datang lagi dibangun kan dari tidurnya . Ia yang tak sadar itu, membuang pita yang sekeras kepada sih yang datang itu dari tidurnya, apa?
Hay kawan, aku temanmu, aku sahabat mu, bangunlah -bagunlah ini suda pagi sang kelak bentar lagi menyingsing di kaki langit nii kwn sambil mengayunkan tangan di badannya lelaki itu, dan Ia berfikir yang sejak siapa teman ku dan sahabatku, selama ini ku tak ada yang teman dekatku berenung dari bagun tidurnya,ia sambil bergaruk kepala berfikir sejenak siapa ee?.
Lelaki yang sadar kata hati muncul bahwa kau punya teman ada lima orang diantara itu siapa ia berfikir dari bangun tidurnya, siapa eee. Perlahan lahan Lelaki itu berkoyak matanya dan mengejabkan dan membuka jendela raga.Tunggu sebentar, di kamarnya untuk memastikan siapa itu datang menggangguku ini Ia berenung sambil duduk lalu sesat lagi diluar ada yang mengetukkan pintunya dan ia berpita "masukan" dan datang dan masuk sambil berkata kawan-kawan lelaki itu diam sejenak tak membuang pitanya kepadanya . Lelaki itu berkata "kawan ku? Kenapa diam sajah, kenapa di abaikan sajah semua perkataanku Ia beber lagi bukan engkau aku bicara sama siapa , Apakah batu ? apakah pohon atauka tembok rumah.
lelaki itu tak menjawab diam sejenak hanya mendengar yang setia sebuah ungkapannya yang membuat nya 'senandu itu , lelaki dengan sabar walau sebuah ungkapannya membuat sendih kalbu itu menjawab dengan perlahan lahan , bagimana kawan? saat posisi yang duduk dan berlambayang. Tapi, matanya masih berkedip mengupas kotoran mata . Sebentar.Setelah nya koyak kembali yang datang menganggu dari tidurnya ialah ternyata teman sekutunya "Noak Kayame" yang selalu bersama yang dihanggap teman main dan pula sekamarnya .
Lelaki itu memulai untuk berkata mendapatkan alasan nya, bagimana temanku? bertanya kepadanya sambil memulai bercanda yang ceria di kamarnya, dan Ia menjawab: "Ayo
Oleh. Pena Darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar