Langsung ke konten utama

Deklarator ULMWP Segera Bertanggung Jawab atas Konstitusi (UUDS) 2020”

FORUM RAKYAT WEST PAPUA “Deklarator ULMWP Segera Bertanggung Jawab atas Konstitusi (UUDS) 2020”
dengan Thema: Rakyat West Papua Siap Bernegara!!??
----------------------------------
Tetesan Air Mata ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki-Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Papua sejak 1960an, lahirnya United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pada 2014 adalah manifestasi hasil perjalanan panjang perjuangan rakyat West Papua untuk memperoleh kemerdekaan dan kedaulatan penuh. Melalui ULMWP, perjuangan bangsa Papua telah mengalami kemajuan dan memperoleh dukungan yang luas dari berbagai tempat dan kalangan, terutama dalam diplomasi politik di tingkat sub-regional, regional dan juga internasional di berbagai lintas. 

Keprihatinan solidaritas pendukung terhadap situasi hak asasi manusia di West Papua sebagai dampak atas konflik politik Papua terus bergema di seluruh dunia dan diadopsi di dalam berbagai keputusan-keputusan legal formal di forum-forum resmi dan terhormat.

Merespon dan menyambut kemajuan perjuangan tingkat diplomasi dan juga menyikapi perkembangan situasi politik di tanah air, para pemimpin (deklarator) bersepakat untuk mengambil langkah-langkah strategis melalui mekanisme ULMWP.

 Pada tahun 2017, ULMWP mengadopsi sistem asas trias-politica dalam organisasi sebagai pilar berdirinya pemerintahan sebuah negara, dan tahun 2020, dibentuk Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) dengan Pemerintahan Sementara ULMWP yang kemudian diumumkan pada 1 Desember 2020. Hampir seluruh rakyat West Papua (grass root/akar rumput) dan kelompok pendukung solidaritas di belahan dunia antusias menyambut peristiwa politik itu.

Tiga tahun perjalanan sejak 2020, muncul dinamika di dalam tubuh internal antar pejuang yang berujung pada terjadinya sidang-sidang tak terduga yang disebut (KTT-II ULMWP) di Vanuatu, dimana saat mayoritas rakyat West Papua (Sorong-Merauke) sementara sedang fokus pada agenda keanggotaan penuh West Papua di MSG – Hasil pelaksanaan sidang KTT-II ULMWP itu diberitakan resmi di berbagai media dimana telah dibuat keputusan-keputusan yang kontroversial terhadap kehendak rakyat secara umum. Hal itu telah menuai kecaman dari hampir seluruh rakyat West Papua di seluruh wilayah. Bagi rakyat, itu adalah KEPUTUSAN PENGKHIANATAN PEMIMPIN TERHADAP RAKYAT!!!

Oleh karena itu, rakyat West Papua dari seluruh teritorial 7 wilayah dan perwakilan (telah dan sedang) mobilisasi umum menuju Port Numbay - Wilayah Tabi, untuk turun jalan menggelar demonstrasi damai kepada pemimpin ULMWP/ (deklarator ULMWP), untuk meminta pertanggungjawaban secara terbuka. Aksi akan berlangsung pada:

Hari dan Tanggal : Senin, 06 November 2023

Waktu/Jam : Pukul 10:00 Waktu West Papua

Titik Kumpul : (1). Wilayah Sentani dan sekitarnya: kumpul di Pos 7, (2). Expo, Waena, Abe, Kota Raja, Tanah Hitam, Entrop, Argapura: kumpul di Putaran Taxi P3 Waena, (3). Angkasa, Dok 5, 8, 9 dan Kota Jayapura: kumpul di Taman Imbi, (4). Kerom-Arso, Genyem, Lere, Sarmi: disesuaikan

Titik Pusat Aksi : Lapangan Terbuka (Kamwolker), Ketua West Papua Council (Legislatif ULMWP)

Demikian seruan umum ini kami keluarkan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Dikeluarkan di : Port Numbay, West Papua
Pada tanggal : 03 November 2023

PENYELENGGARA DAN KOORDINATOR AKSI
(FORUM RAKYAT WEST PAPUA)

ALLEN W. HALITOPO
Koorlap Umum

DANO TABUNI
Koorlap Wilayah Lapago

GAD KARUBABOI
Koorlap Wilayah Saireri

MELI SAGISOLO
Koorlap Wilayah Domberay

JEREMY JAFRY
Koorlap Wilayah Bomberay

EMERKUS KAKUPU
Koorlap Wilayah Anim-Ha

BRIS MRAMRA
Koorlap Wilayah Tabi

YUNUS WANDAGAU
Koorlap Wilayah Mee-Pago

#Aksi #DemoDamai #Demonstrasi #ForumRakyatWestPapua #ULMWP #DeklaratorULMWP #UUDS

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu j...

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah...