Menajement Markas Pusat KOMNAS TPNPB per Jumat, 19 April 2024
Tetesan Air Mata Ibunda-kota Paniai -Melangkah tanpa Alas Kaki- Otoritas militer indonesia sedang melakukan operasi secara massive dengan menggunakan jalur darat, perairan dan udara dalam melakukan pengejaran terhadap pasukan TPNPB Kodap XIII Kegepanipo dibawa pimpinan Jenderal Matius Gobai beserta pasukannya.
Menajement Markas pusat Komnas TPNPB telah menerima laporan dari lapangan bahwa penggunaan senjata dan alustita perang tidak seimbang dalam medan pertempuran di Paniai, Nduga, Yahukimo, Intan Jaya, Oksibil dan sejumlah wilayah lainnya di Papua yang selama ini menjadi daerah operasi militer indonesia dalam melakukan pengejaran terhadap TPNPB di medan perang.
Maka dengan tegas Menajement Markas Pusat KOMNAS TPNPB meminta kepada pemerintah dan militer indonesia untuk segera melaporkan penggunaan senjata dan alustita perang selama konflik bersenjata terjadi di Papua Barat. Laporan ini sangat penting guna menjauhi jatuhnya korban bagi warga sipil yang tinggal di wilayah zona merah.
Operasi militer indonesia sangat massive setelah TPNPB Kodap XIII Kegepanipo di Paniai melakukan penembakan terhadap Dandramil Letda Oktovianus Sogalrey pada 10 April 2024 di Jalan Pasir Putih menuju Aradide.
Dengan demikian Menajement Markas Pusat Komnas TPNPB meminta agar operasi militer indonesia di Paniai, Nduga, Yahukimo, Intan Jaya, Oksibil dan wilayah-wilayah konflik bersenjata antara Militer Indonesia dan TPNPB di Papua Barat untuk segera tunduk dibawa hukum humaniter internasional dan menjamin keamanan bagi warga sipil guna terhindar dari jatuhnya korban jiwa bagi warga sipil dan harta benda.
Demikian siaran perss Menajement Markas Pusat KOMNAS TPNPB oleh Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, ungkap, @Sebby Sambom
(Yegema)
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar