Sabtu, 11 Mei 2024

DI Kibarkan Bendera Maluku MRS "Benang Raja" Di Lapangan Merdeka Maluku pada Saat Pertandingan Sepak bola Antara Timnas Indonesia dan Timnas Norwegia.

Tetesan Air Mata ibunda-kota Tua- Kota Maluku -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Semangat untuk Timnas yang menjadi Petaka Saat Nobar di persimpangan Mesjid Al Fatah.

Saya terlalu yakin pelaku ini tidak tau menaung soal bendera "Benang Raja" yang dia bawa pada saat nonton bareng (nobar) antara Indonesia vs Nuegia, di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Maluku, Kamis malam sekira pukul 23.15 WIT.

Dikutip dari Referensi Maluku.id (Media Online) ternyata pelaku bernama lengkap Khoider Ali Ringirfuryaan alias Dede yang masih berusia 15 Tahun, berstatus Pelajar SMP. Usia yang sangat belia dan bisa saja belum memahami sungguh simpul-simpul separatis berupa bendera yang dibawakannya saat nobar 2 hari yang lalu.

Dari kronologis yang di gambarkan pada kutipan berita online, kejadian berawal saat pelaku yang ingin turun Nobar di Lapangan Merdeka Ambon. Pelaku awalnya mencari atribut bendera merah putih untuk digunakan pada saat nobar, namun karena tidak dapat pelaku mencari di dalam rumahnya di mana pelaku mencari di dalam laci kerja orang tuanya.

Kemudian pelaku menemukan bendera yang disebut bendera RMS di dalam laci kerja ayahnya. Setelah itu pelaku mencari kayu untuk mengikat bendera tersebut dan langsung menuju tempat nobar dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di depan persimpangan mesjid Al Fatah.

Pada saat tiba di TKP pelaku hendak membuka Bendera tersebut untuk dikibarkan dan dilihat oleh warga sekitar. Warga kemudian mengejar dan hendak memukul pelaku, akan tetapi pelaku cepat diamankan salah satu Personel Direskrim umum Polda Maluku.

Jika dilihat dari kutipan kronologis kejadian yang ada, tentu saja dapat disimpulkan bawa hati dan raga adik Dede adalah NKRI, hanya saja karna kurangnya pengetahuan pria berusia 15 tahun ini tentang atribut RMS seperti benang raja, sehingga membuat ia nekat membawa bendera tersebut sebagai atribut pelengkap tanpa mengetahui nantinya akan ada dampak saat mengibarkan bendera itu.

Harus digaris bawahi, khusus untuk netizen, bawa adik Dede merupakan bagian dari supporter Timnas yang saat itu bersama dengan basudara - basudara di Alfatah yang setia memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia, meski pada akhirnya kalah 0-1 dari Nuegia.

Untuk itu, jangan kita menanggapi hal ini terlalu berlebihan, bahkan jika harus membuat dia terkena sanksi netizen di medsos. Lagipula dari kasus ini adik Dede mendapat pelajaran berharga dan mengetahui soal kekeliruan dia saat membawa bendera benang raja untuk Nobar Timnas Indonesia.

Post. Admin 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...