Tentang kehidupan
Oleh. Raka uwais
Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua Jember, Melangkah Tanpa Alas kaki- Dalam kehidupan manusia selalu berbeda versinya namun dalam pandangan Tuhan semua sama.
Dia yang mengerti tentang kehidupan
Pasti merasakan bahwa apapun yang menarik hati dalam kehidupan dunia, yang harusnya normal dalam versi manusia, akan membuatnya selalu merasakan tidak nyaman, sebab, pahamnya akan selalu cenderung pada hal terbaik menurut Tuhan
Rasa tidak lagi di kedepankan, dan logika tidak lagi di jadikan alat ukur sebuah kebenaran
Hanya menganut saja pada kebenaran yang sudah di sajikan dalam surah cinta dari Tuhan
Dia peka terhadap arti dan sia-sia
Saat matanya melihat dunia hari ini,
Pikirannya akan tertuju pada masa lalu dan masa depan
Saat masa lalu yang dia ingat, ada dunia yang menjadi bagiannya, dan ketika masa depan yang dia bayangkan, ada akhirat yang menjadi tujuan
Kehidupan ini akan selalu membuatnya tidak normal, sebab segalanya, banyak yang tidak seimbang, dan penuh perbandingan
Kita menjadi kaya, karena ada yang miskin
Kita menjadi bahagia, karena ada yang menyedihkan. kita bisa tersenyum, tapi tidak selalu bisa, selaras dengan hati
Bahagia kita masih di atas penderitaan orang lain. Kesejahteraan kita masih di atas kepedihan orang-orang yang berharap
Langkah kita pun masih tetap berada di antara orang-orang yang berhenti
dan keberhasilan yang kita raihpun, masih menjadi tamparan dalam bayang-bayang orang yang terjatuh
Dunia memang perjalanan
Tidak ada keberhasilan yang kekal
Semua tidak abadi, kecuali yang di simpan untuk hari nanti
Semua yang berbentuk akan menjadi mimpi,
Karena kehidupan, pasti akan berganti nyata.
Semua yang kita dapatkan, pasti akan tertinggal, kecuali apapun yang sudah kita perbuat
Ada yang menyatakan mimpi
Ada pula yang abadi menjadi mimpi
Dan ada pula yang meraih mimpi, atas mimpi orang lain, dan juga mengorbankan mimpi seseorang
Perjalanan hidup membuat segalanya terkuras,
Dan membekas, tercatat oleh dua sisi, yang
Kita sebut malaikat
Pengetahuan memang membuat langkah kita menjadi teratur, tapi meskipun membuat kebebasan menjadi terbatas, itu lebih baik, daripada kita hidup dalam ketidaktahuan,
akan banyak kepedihan yang kita alami,
ketika banyaknya hal yang menghampiri
kita tidak tahu akan caranya menjalani.
Post. Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar