Di tengah minimnya gol dalam beberapa laga terakhir, Shin Tae-yong dihadapkan pada dilema di lini serang. Memanggil pemain diaspora membutuhkan waktu lama, sementara para pemain muda masih belum menunjukkan performa gemilang.
Muncullah Boaz Solossa dan Beto Goncalves, dua legenda sepak bola Indonesia yang siap kembali mengabdikan diri untuk Timnas. Kedua pemain gaek ini bukan saja menawarkan pengalaman dan kualitas mumpuni, tapi juga semangat juang yang tak lekang oleh waktu.
Boaz Solossa, sang "Anak Papua", telah mengukir tinta emas di sepak bola Indonesia. Empat gelar juara Liga Indonesia bersama Persipura Jayapura dan tiga gelar top skor menjadi bukti ketajamannya. Di level tim nasional, 14 gol dalam 48 laga menjadi catatan gemilang.
Beto Goncalves, sang "Bomber Brasil", tak kalah garang. Gelar juara Liga Indonesia, top skor, dan juara Liga 2 menghiasi karirnya. Ketajamannya di tim nasional pun tak perlu diragukan lagi, dengan 10 gol dalam 12 laga.
Harga pasaran mereka berdua menunjukkan bahwa kualitas mereka tak lekang oleh usia: Rp178,82 juta.
Namun, usia mereka tak dipungkiri menjadi pertimbangan. Memainkan mereka di lapangan mungkin bukan pilihan terbaik.
Tapi bukan berarti mereka tak berguna. Pengalaman dan pencapaian mereka bisa menjadi sumber motivasi yang tak ternilai bagi para pemain muda Timnas.
Seperti Olivier Giroud di Timnas Prancis dan Luis Suarez di Timnas Uruguay, Boaz dan Beto bisa menjadi mentor yang inspiratif. Kehadiran mereka bisa membakar semangat dan menguatkan mental para pemain muda.
Akankah Shin Tae-yong memanggil Boaz dan Beto? Pertanyaan itu masih abu-abu. Tapi, satu hal yang pasti: semangat juang mereka berdua akan selalu menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia.
Dukung Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026! Garuda Muda, Terbanglah Tinggi!
Posting. Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar