Langsung ke konten utama

METAFORA DALAM PUISI MANAGEMENT DEVINA, BUKA KELAS SABTU dan MINGGU

Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua, Kota Jeruk๐ŸŠ, Melangkah Tanpa Alasan Kamu -Metafor Dalam Puisi, "Kenapa puisi-puisi yang dibuat oleh penyair ternama susah banget untuk diterjemahkan? Kalo untuk mengerti aja susah, gimana gue bisa bikin puisi seperti itu?"

Apakah kalian juga mempunyai keluhan seperti di atas? Sebetulnya yang membuat kita kesulitan untuk menerjemahkan puisi adalah metaforanya. Metafora yang mereka gunakan sering sulit dipahami. Tidak jarang metafora tersebut tidak umum dan hanya bisa dipahami setelah memiliki jam terbang dalam waktu tertentu sebagai penyair. 

Seorang penyair memang sangat piawai dalam menempatkan metafora. Metaforanya membaur bersama kalimat lainnya lalu menjelma menjadi puzzle. Analoginya kayak teka-teki bergambar di mana kita disuruh menemukan 5 kepala orang yang tersembunyi di dalamnya. Dan susahnya sering kali memang audzubillah...

Puisi kurang lebih sama. Sering sekali terjadi, metafora yang disampaikan oleh penyair tidak berhasil kita temukan. Pernah, kan, mengalami hal seperti itu? 

Okay, sekarang saya ingin berbagi pengalaman tentang teknik menulis puisi. Saya memang bukan penyair tapi sebagai pecinta puisi, pemahaman saya lumayanlah untuk dibagikan pada penyair pemula. Berikut metode menciptakan metafora dalam puisi.

Ada beberapa teknik yang sering digunakan para penyair. Mereka menggunakan metafora yang dihasilkan dari beberapa cara, yaitu:

1. MEMPERTUKARKAN SUBYEK, PREDIKAT ATAU OBJECT  

Kalimat pertama: Aku menyematkan kalung
Kalimat kedua: Aku menulis puisi
Hasilnya: aku mengalungkan puisi
______________________________

Kalimat pertama: Aku mengunyah snack
Kalimat kedua: Aku membaca puisi
Hasilnya: Aku mengunyah puisi 
__________________________________

Kalimat pertama: Kesedihan datang
Kalimat kedua: Hujan mengucur
Hasilnya: Kesedihan mengucur

Dengan cara ini kita bisa membuat puisi dengan mencocokkan konteksnya, misalnya:

Aku ingin membuat tato
Bergambar air mata
Karena air mataku sudah kering
Sementara kesedihan terus mengucur

2. MEMANFAATKAN ANALOGI

Misalkan kita hendak membuat puisi tentang keluarga di sebuah rumah. Rumah memiliki 1. Bapak, 2. Ibu, 3. Kakak dan 4. Adik
Kita bisa menganalogikan kata RUMAH dengan DUNIA. Dunia memiliki 1. Matahari, 2. Bulan, 3. Bintang besar, 4, Bintang kecil. Padu-padankan keduanya sesuai dengan karakternya masing-masing. Misalkan:

Rumah -----Dunia
Bapak ------Matahari
Ibu----------Rembulan
Kakak ------Bintang besar
Adik--------Bintang kecil

Dari analogi di atas kita bisa membolak-balik kedua konteks secara bergantian. Akibatnya subyek, predikat dan obyeknya juga kita bisa pertukarkan sesuka hati. Dengan cara ini puisi kita menjadi memiliki dua dimensi yaitu rumah dan dunia. Sekarang saya akan membuat puisi berdasarkan pemaparan di atas sebagai contoh.

TENTANG SEMESTA

Mentari tua itu menguap beberapa kali
Entah kenapa dia gampang letih belakangan ini 
“Tidurlah. Biar aku menjaga malam,” kata Rembulan
Mentari tersenyum meredupkan sinarnya

Rembulan memapahnya masuk ke dalam kamar
Menyelimuti tubuhnya di atas ranjang rotan
“Sinarku memang tidak sekuat pendarmu
Tapi sudah cukup untuk menerangi bumi”

Keduanya memandang ke luar kamar
Di sana bintang-bintang masih berceloteh
Yang satu sibuk menggambar awan
Yang lain asyik mengunyah puisi

3. MEMANFAATKAN RIMA

Bosan pada bising
Dia mencari hening
Di dalam sunyi
Dia rindu pada bunyi.

Coba lihat puisi di atas. Ada 4 kata yang berbentuk rima yaitu: 'bising, hening, sunyi, dan bunyi'. Bising, hening dan sunyi adalah kata sifat. Sedangkan bunyi adalah kata benda. Pertanyaan selanjutnya, metaforanya mana?

Kalau mau menginvestigasi lebih teliti, kita pasti memahami bahwa kata 'bising, hening, sunyi dan bunyi' adalah representasi dari sebuah tempat. Itulah metaforanya.

PS: Untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang kiat-kiat menulis, silakan ikuti Kelas Penulisan The Writers ZOOM, Batch 3 yang akan dimulai tanggal 3 Agustus, 2024. 

Kelas ini akan berlangsung selama 8 kali pertemuan, setiap Sabtu dan Minggu, dari jam 20 - jam 22. Kontak management The Writers, Kak Devina, di nomor WA 0811 877 4466.

Post. Admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk ๐ŸŠ -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu j...

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah...